REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung meminta warga mewaspadai munculnya ular saat musim hujan setelah adanya 122 laporan yang diterima.
Kabid Kesiapsiaagaan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat mengatakan di saat musim hujan ini ular rawan muncul ke pemukiman masyarakat karena terbawa aliran sungai dari kawasan hutan.
"Kemunculan ular saat perubahan cuaca sering terjadi pada saat musim hujan, di mana air naik, banjir, lalu terbawa, baik dari pegunungan, dari sungai, terbawa sampai komplek," kata Yusuf di Balai Kota Bandung, Rabu (11/11).
Dari peristiwa yang terjadi sejauh ini, menurutnya, ular rentan masuk lewat saluran pembuangan rumah tangga, bahkan dari depan pintu rumah. Dia menjelaskan, biasanya ketika air dari saluran pembuangan naik karena turun hujan, ular bisa masuk ke paralon-paralon rumah.
Tak jarang, ular itu ditemukan di kamar mandi sebuah rumah. "Kemarin itu ada ular kobra, ular koros, bahkan ada ular sapi, semuanya berbahaya," katanya.
Yusuf mengimbau masyarakat agar lebih berwaspada saat turun hujan. Salah satu caranya, ia mengimbau warga menutup saluran pembuangan air dengan penutup khusus atau pun penutup yang dibuat secara manual.
"Masyarakat bisa menutup paralon belakang pakai ban dalam bekas, saya pernah coba itu, jadi ketika airnya naik, ban bekas itu menutup paralon sehingga ular nggak bisa masuk," kata dia.
Ia juga menyampaikan, Diskar PB Kota Bandung selalu bersiaga melayani masyarakat untuk evakuasi hewan. Karena hal itu merupakan salah satu fungsi dari Dinas PB Kota Bandung.
"Kalau tidak memiliki keahlian khusus untuk mengevakuasi ular, saya imbau hubungi kami di nomor telepon 7207113 untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.