Kamis 12 Nov 2020 00:17 WIB

50 Persen Kasus Covid-19 Yogyakarta di Kecamatan Umbulharjo

Kebanyakan kasus Covid-19 disebabkan penularan dalam keluarga.

50 Persen Kasus Covid-19 Yogyakarta di Kecamatan Umbulharjo. Petugas dari Puskesmas Cangkringan bersiap rapid test bagi relawan di Barak Pengungsian Penduduk Rentan, Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Senin (9/11). Rapid test ini ditargetkan untuk 60 relawan yang akan bertugas di barak pengungsian. Dan juga untuk wartawan yang bertugas di wilayah Glagaharjo. Ini dilakukan untuk mencegah dna menghindari penularan Covid-19 di area pengungsian.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
50 Persen Kasus Covid-19 Yogyakarta di Kecamatan Umbulharjo. Petugas dari Puskesmas Cangkringan bersiap rapid test bagi relawan di Barak Pengungsian Penduduk Rentan, Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Senin (9/11). Rapid test ini ditargetkan untuk 60 relawan yang akan bertugas di barak pengungsian. Dan juga untuk wartawan yang bertugas di wilayah Glagaharjo. Ini dilakukan untuk mencegah dna menghindari penularan Covid-19 di area pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekitar 50 persen dari total kasus aktif Covid-19 di Kota Yogyakarta terjadi di Kecamatan Umbulharjo. Kasusnya didominasi oleh penularan baik dalam keluarga dan dari perjalanan luar daerah.

“Kebanyakan masih disebabkan penularan dalam keluarga. Biasanya, rentetan temuan kasusnya cukup banyak, bisa tiga hingga lima orang sekaligus,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu (11/11).

Baca Juga

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, pada Rabu (11/11) terdapat tambahan lima kasus terkonfirmasi positif, dua pasien sembuh, dan satu pasien meninggal dunia. Saat ini terdapat 55 kasus positif aktif di Kota Yogyakarta. Sebanyak 25 di antaranya adalah warga Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta.

Menurut dia, banyaknya konfirmasi kasus positif di Kecamatan Umbulharjo tersebut juga tidak terlepas dari kondisi demografis wilayah karena kecamatan tersebut memiliki luas wilayah yang cukup besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Oleh karenanya, Heroe meminta wilayah untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan tenaga surveillance diminta memperluas cakupan pemantauan.

“Hal serupa sudah kami tekankan untuk Kecamatan Mantrijeron. Kebetulan kecamatan tersebut berbatasan dengan kabupaten lain dan ada peningkatan kasus di wilayah perbatasan,” katanya.

Secara umum, tidak ada satu rangkaian kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Yogyakarta yang berasal dari satu klaster besar. “Sampai saat ini, kami pun masih mencermati apakah terjadi kenaikan kasus akibat libur panjang akhir Oktober. Dan sejauh ini, belum ada kasus yang penyebabnya bisa dikaitkan dengan libur panjang kemarin,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, pencegahan penularan di keluarga dapat dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan di rumah. “Protokol 3M harus dipatuhi, yaitu memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun serta dilengkapi dengan mendisinfeksi barang-barang yang sering disentuh,” katanya.

Selain itu, setiap anggota keluarga juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin, olah raga rutin 30 menit setiap hari, makan makanan bergizi seimbang, dan biasakan menggunakan peralatan makan serta minum sendiri-sendiri. Sementara itu, dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta, terdapat tiga kecamatan tidak memiliki kasus positif aktif yaitu Wirobrajan, Danurejan, dan Kraton.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement