Sabtu 28 Nov 2020 06:28 WIB

Kantor Sudin LH Jakut Usung Rumah Ramah Lingkungan

Sembilan konsep yang dikembangkan dalam rumah ramah lingkungan.

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko meresmikan rumah ramah lingkungan di Kantor Sudin LH Jakut, Jumat (27/11).
Foto: istimewa
Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko meresmikan rumah ramah lingkungan di Kantor Sudin LH Jakut, Jumat (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Kota Jakarta Utara (Jakut) meresmikan rumah ramah lingkungan di Kantor Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakut. Peresmian itu, diharapkan dapat menjadi contoh untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik.

"Bagaimana kita menyelenggarakan aktivitas sehari-hari dibarengi dengan pengelolaan lingkungan yang baik," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Utara Sigit Wijatmoko usai peresmian rumah ramah lingkungan, Jumat (27/11).

Rumah ramah lingkungan memiliki setidaknya sembilan konsep yang dijalankan. Dalam segi lingkungan, rumah ramah lingkungan tersebut untuk memastikan tak ada residu yang tidak termanfaatkan."Karena kita memastikan tidak ada residu yang tidak termanfaatkan, tidak ada sampah yang terbuang, semua bisa dioptimalkan," katanya.

Selain itu, rumah ramah lingkungan juga mampu menjadi penguat ketahanan pangan. Pasalnya, dari sembilan konsep itu terdapat juga urban farming atau pertanian perkotaan.

"Ini sekaligus juga bisa menjadi sebuah tambahan untuk penguatan ketahanan pangan di masing-masing lingkungan kantor yang ada di Jakarta Utara dan harapannya tentu ini bisa ditularkan ke seluruh kantor lainnya," ucapnya.

Kepala Sudin LH Jakut Hariyadi merincikan sembilan konsep yang dikembangkan dalam rumah ramah lingkungan. Yakni, urban farming, green house, rumah inti magot, kolam gizi, mushola ramah lingkungan, bank sampah, sedekah minyak jelantah, taman interaktif, dan saung kreasi.

Hariyadi mengatakan urban farming dipadukan dengan green house yang berfungsi sebagai tempat pembibitan sayur ataupun kegiatan pertanian perkotaan. Sementara, kolam gizi memanfaatkan mushola ramah lingkungan dengan cara air wudhunya tidak dibuang tetapi dimanfaatkan untuk kolam ikan."Untuk rumah inti magot sendiri dimaksudkan sebagai bagian dari upaya pengurangan sampah organik," jelasnya.

Hariyadi menambahkan rumah ramah lingkungan juga memiliki taman interaktif untuk memberikan satu informasi, edukasi terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan di Sudin LH Jakut. "Ada juga bank sampah dan sedekah minyak jelantah. Kami juga bekerjasama dengan Saka Kalpataru dan komunitas enzim gizi di saung kreasi," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement