Selasa 01 Dec 2020 21:49 WIB

Tren Kekerasan Seksual di Palembang Meningkat

Aktivis WCC Palembang menyebut tindak kekerasan di Palembang meningkat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Kekerasan Seksual (ilustrasi)
Foto: STRAITS TIMES
Kekerasan Seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Tren kekerasan seksual terhadap perempuan terutama remaja putri di Palembang dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dinilai mengalami peningkatan. Pendapat itu disampaikan Aktivis pusat pembelaan hak-hak perempuan dari Women's Crisis Centre (WCC) Palembang Yeni Roslaini Izi.

"Tindak kekerasan seksual yang menimpa remaja putri berdasarkan data hingga November 2020 ini mencapai 96 kasus padahal sebelumnya berkisar pada angka 50-70 kasus," kata Yeni yang merupakan Direktur Eksekutif WCC Palembang, Selasa.

Baca Juga

Dia menjelaskan remaja putri yang mengalami tindak kekerasan seksual itu mulai dari pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga mahasiswa. Tindak kekerasan yang dialami para remaja putri tersebut antara lain diperlakukan oleh pasangan prianya kurang "sehat" dalam berpacaran, pelecehan seksual, dan perkosaan.

Korban tindak kekerasan seksual ada yang meminta WCC mendampinginya mengambil langkah hukum menyelesaikan kasus tersebut dengan melaporkan pelakunya kepada polisi. Namun ada yang memendam kasusnya karena malu.

Menurut Yeni kekerasan seksual terhadap perempuan yang berawal dari ketimpangan relasi gender trennya meningkat karena berlaku penilaian moralitas yang cenderung menyalahkan dan menstigma korban. Para korban tindak kekerasan seksual yang meminta bantuan WCC diberikan pendampingan advokasi jika ingin mengambil tindakan hukum dan diberikan penanganan psikologis untuk mengatasi traumanya.

Selain itu untuk menangani korban tindak kekerasan seksual, pihaknya membangun layanan pengaduan para korban tersebut di sekolah dan kampus. Mereka melatih guru dan pelajar yang tergabung di OSIS dan aktivis kampus.

Sedangkan untuk menekan angka kasus tindak kekerasan seksual terhadap remaja putri agar tidak menjadi permasalahan serius, WCC terus melakukan kampanye "Stop Kekerasan Seksual" di berbagai kesempatan. Kampanye itu diharapkan meningkatkan pemahaman publik mengenai kekerasan terhadap perempuan serta meningkatkan partisipasi publik untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement