Rabu 02 Dec 2020 17:16 WIB

Polresta Bandung Swab Anggotanya yang Amankan TPS

Setiap polisi akan berjaga di beberapa TPS dengan skema tertentu.

Rep: Hartifiany Praisra / Red: Hiru Muhammad
Simulasi pengamanan TPS Pilkada Bupati/Wakil Bupati Bandung oleh Polresta Bandung, di Mapolresta Kabupaten Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (2/12).
Foto: hartifiany praisra
Simulasi pengamanan TPS Pilkada Bupati/Wakil Bupati Bandung oleh Polresta Bandung, di Mapolresta Kabupaten Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polresta Bandung mengadakan simulasi pemungutan suara di halaman Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (2/12). Simulasi dilakukan karena adanya perubahan tatanan pemilihan karena Pemilu dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan menyebut langkah ekstra diambil oleh kepolisian dengan melakukan swab test. Sebanyak 650 polisi yang bertugas sebagai pengaman TPS akan menjalani swab test. "Petugas kepolisian yang terlibat dalam pengamanan di TPS kurang lebih 650-an pada 3 dan 4 Desember seluruhnya akan dilakukan swab oleh Dinas Kesehatan," kata Hendra.

Hendra ingin memastikan bahwa anggotanya yang mengamankan Pemilu di Kabupaten Bandung dalam keadaan sehat. Sehingga para pemilih bisa merasa aman dan nyaman untuk menyalurkan hak suaranya.

"Kondisi pandemi seperti sekarang ini secara nasional target 73 persen partisipasi pemilih. Mudah-mudahan kita dapat mencapai itu dengan harapan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Hendra.

Hendra menyebut setiap polisi akan berjaga di beberapa TPS dengan skema tertentu. Hendra menyebut perbedaan jumlah TPS dan anggota polisi pengamanan TPS tidak menjadi halangan dalam menjalani tugas.

"Ada beberapa pola pengaman, ada dua petugas di 20 TPS dengan 40 linmas. Kita bersyukur TPS kita jarak tempuhnya tidak terlalu sulit ya, (pembagiannya) tergantung tingkat pengalaman," kata Hendra.

Dalam simulasi tersebut, polisi turut memantau pengamanan pemungutan suara seperti memecah kerumunan, memantau keamanan dan mendampingi KPPS jika ada hambatan terjadi. Polisi turut dibekali APD dan hazmat untuk membantu pemilih yang terpapar Covid-19 tetap menyalurkan hak suaranya."Harapan kita, petugas-petugas yang melakukan pengamanan di TPS khususnya dari pihak kepolisian dapat memahami secara benar dan tepat apa yang harus dilakukan terkait dengan proses pengamanan di 9 Desember 2020," kata Hendra.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement