Sabtu 05 Dec 2020 04:46 WIB

Tips Memilih Produk Reksa Dana Bagi Pemula

Dana investor reksa dana akan dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Investasi reksadana
Foto: Republika/Edwin DP
Investasi reksadana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat pertumbuhan jumlah investor pasar modal mengalami kenaikan 21,66 persen menjadi 3,02 juta investor pada Juli 2020. Adapun cakupan investor pasar modal mencakup investor reksa dana sebanyak 2,31 juta atau meningkat 30,50 persen dibandingkan akhir 2019 sebanyak 1,77 juta.  

Menurut Financial Educator dan Periset Lifepal.co.id, Aulia Akbar, sebagai salah satu instrumen investasi, reksa dana direkomendasikan bagi para pemula karena dana para investor akan dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman. Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, seperti yang dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana merupakan salah satu wadah yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana.

Aulia mengatakan ada beberapa keuntungan yang bisa didapat lewat berinvestasi reksa dana antara lain memiliki instrumen investasi yang terdiversifikasi otomatis, modal awal investasi yang kecil, bisa ditop-up, dan dicairkan kapan saja, dan bebas pajak. Secara sederhana, masyarakat melakukan urunan dana dan setelah terkumpul, dana tersebut dikelola sebagai bentuk investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek.

“Jika dilihat dari portofolio efeknya, reksa dana memiliki banyak jenis. Selain reksa dana pasar uang, ada pula reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana terproteksi, reksa dana indeks, reksa dana dengan penjaminan, dan Exchanged Traded Fund (ETF),” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (4/12).

Menurutnya produk reksa dana berisikan banyak hal terkait strategi pengelolaan reksa dana, pembatasan investasi, hingga orang-orang perusahaan manajer investasi tersebut. Aulia menyebut mencari tahu soal rekam jejak Manajer Investasi (MI) merupakan hal wajib yang harus dilakukan investor. 

“Pada era keterbukaan informasi, sangat mudah untuk mengetahui apakah Manajer Investasi yang dituju pernah terlibat kasus, atau pelanggaran hukum lainnya,” ucapnya.

Adapun jumlah dana kelolaan atau asset under management (AUM) perusahaan Manajer Investasi. Besarnya AUM menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap MI. Sebab, tidak mungkin investor mempercayakan dana mereka dikelola oleh MI yang kinerjanya buruk.

“Data historis seputar imbal hasil sebuah reksa dana secara bulanan hingga tahunan tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk memilih produk reksa dana. Anda bisa melakukan perbandingan dengan menggunakan beberapa acuan atau benchmark,” ucapnya.

Menurutnya kinerja reksa dana yang disertai benchmark bisa ditemukan pada fund fact sheet produk reksa dana. Namun bisa melakukan perbandingan secara mandiri dengan menggunakan benchmark antara lain reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang memiliki underlying asset atau aset dasar berupa instrumen pasar uang.

“Beberapa di antaranya adalah deposito dan surat utang jangka pendek yang jatuh temponya di bawah satu tahun,” ucapnya.

Aulia menyebut kinerja reksa dana pasar uang memang tergolong lebih stabil ketimbang reksa dana lainnya. “Satu-satunya cara untuk mengukur performa reksa dana adalah dengan membandingkannya dengan deposito bank umum,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement