REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya merasakan guncangan gempa bumi, Jumat (11/12) sekitar pukul 05.51 WIB. Gempa berpusat di laut pada jarak 28 km Barat Daya Brebes, Jateng.
Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho, menjelaskan, gempa bumi itu berpusat pada kedalaman lima kilometer.
''Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi itu berkekuatan M=4.2,'' ujar Faiz, Jumat (11/12).
Faiz menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal. Faiz mengatakan, dilihat dari peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di wilayah Kuningan II MMI. Itu artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Selain itu, dampak gempa bumi juga dirasakan di Cirebon dengan skala Intensitas II-III MMI. Itu berarti, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Namun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Hingga pukul 06.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
''Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,'' tandas Faiz.