REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perlintasan sebidang di Kota Solo berkurang setelah dilakukannya uji coba jalan layang (flyover) Purwosari dan peresmian underpass Pajang pada Senin (21/12). Kini, Pemkot Solo masih memiliki pekerjaan rumah berupa empat perlintasan sebidang.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, di Solo ada tujuh lintasan sebidang. Dari tujuh tersebut sudah berkurang tiga yakni Manahan dibangun flyover, Purwosari dibangun flyover, dan Pajang dibangun underpass.
"Dengan adanya lintasan sebidang sudah kita kurangi ini harapannya untuk mengurangi kecelakaan yang melintas, menghindarkan kemacetan, dan ketiga, untuk Kota Solo ke depan itu semua lintasan sebidang ini bisa diselesaikan secara keseluruhan," kata Rudyatmo kepada wartawan, Senin (21/12).
Wali Kota menambahkan, empat perlintasan sebidang lainnya yakni di Jebres, Pasar Nongko, Purwoloyo, dan simpang Joglo. Dia berharap, Wali Kota selanjutnya bisa menyelesaikan persoalan perlintasan sebidang tersebut. Sebab, Rudyatmo akan purna tugas sebagai Wali Kota pada Februari 2021.
"Karena meniadakan lintasan sebidang ini izinnya cukup lama, membangunnya malah lebih cepat. Dengan ditiadakan maka kemacetan bisa diurai, pergerakan ekonomi bisa ditingkatkan. Dan paling utama menyatukan warga masy supaya tidak terpisah rel kereta," imbuhnya.
Uji coba Flyover Purwosari dilaksanakan selama sepekan pada 21-26 Desember 2020. Kemudian pada 27 Desember akan ditutup kembali untuk menyelesaikan pekerjaan tahap akhir.
"Mudah-mudahan awal Februari selesai, karena ada pekerjaan tambahan seperti drainase dan jalur lambat. Itu sebenarnya tidak masuk pagu tapi kemarin kami mohonkan sisa pagu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan lainnya, ternyata diizinkan Pak Dirjen," ucap Rudyatmo.
Pembangunan Flyover Purwosari dimulai sejak 8 Januari 2020. Total anggaran pembangunan senilai Rp 104 miliar. "Ini pada utamanya bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan di simpang sebidang dan mengurangi kemacetan yang ada di sekitar Purwosari," kata Kepala Bidang Konservasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY, Wahyu Nur.