Kamis 31 Dec 2020 08:52 WIB

Nurdin Abdullah Dukung Pusat Batasi Kunjungan WNA ke Sulsel

Covid-19 mulai berkembang menjadi varian baru, jangan sampai kita kecolongan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah.
Foto: @nurdinabdullahh
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah menyatakan siap mendukung pemerintah pusat untuk membatasi kunjungan warga negara asing (WNA) ke Indonesia dalam rangka mengantisipasi adanya varian baru Covid-19 yang dianggap lebih cepat menular.

Nurdin menyampaikan kebijakan tersebut disambut baik sebagai upaya melindungi masyarakat dari penularan virus khususnya di wilayah Provinsi Sulsel. "Oleh karena itu kita sepakat dan kita akan menjalankan apapun perintah pemerintah pusat untuk melindungi wilayah masing-masing," katanya di Kota Makassar, Rabu (30/12).

Menurut dia, pemerintah tidak boleh kecolongan dengan adanya penularan virus tersebut. Sehingga  diperlukan pembatasan mobilitas warga untuk menekan laju penularannya. "Covid-19 ini mulai berkembang jadi varian baru. Jangan sampai kita kecolongan. Jadi saya kira tepat sekali pemerintah untuk secara selektif menerima orang-orang dari luar," ujar Nurdin.

Pembatasan kunjungan WNA ini diumumkan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (28/12). Retno menyebut keputusan itu disepakati pada rapat terbatas kabinet.

Kebijakan itu pun telah ditindaklanjuti oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dengan menerbitkan regulasi yang berisi larangan sementara bagi WNA memasuki wilayah Indonesia. Itu menyusul ditemukannya virus SARS-CoV-2 varian B117 dari Inggris yang bisa menular lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya.

"Karena tentu pemerintah mau melindungi warganya. Termasuk pemerintah di Sulsel, bagaimana kita menjaga warga agar tidak terjangkit virus corona varian baru itu," kata Nurdin.

Ketua Tim Ahli Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin menyampaikan pemerintah masih gencar melakukan pengendalian Covid-19 dengan fokus pada program trisula pengendalian, yakni tracking massive, aggressive testing, hingga public health education.

“Dalam situasi ini, penerapan tes secara masif sangat diperlukan untuk memisahkan dengan segera yang terkonfirmasi Covid-19 dan yang sehat,” ujar Ridwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement