REPUBLIKA.CO.ID, Pada satu hari sahabat Abdullah bin Qais bin Sulaiman bin Hadldlor atau Abu Musa menghadap Rasulullah. Ia menghadap Rasulullah dengan ditemani dua orang laki-laki dari bani Asy'ari. Saat itu Abu Musa mendapati Rasulullah sedang bersiwak.
Dalam kesempatan itu, dua laki-laki dari bani Asy'ari itu tiba-tiba meminta jabatan atau pekerjaan kepada Rasulullah. Abu Musa yang membawa kedua laki-laki bani Asad itu pun terkejut dengan perkataan mereka kepada Rasulullah. Sebab Abu Musa tak pernah mengetahui keinginan hati mereka sebagaimana yang disampaikan kepada Rasulullah.
Rasulullah pun menolak permintaan dua lelaki dari bani Asy'ari itu. Rasulullah tak mau memberikan pekerjaan atau jabatan pada orang-orang yang memintanya.
Kisah ini dapat ditemukan dalam sejumlah kitab hadits. Di kitab Sunan Nasai dapat ditemukan pada hadits nomor 3, di mana redaksi penolakan Rasulullah sebagai berikut:
...إِنَّا لَا أَوْ لَنْ نَسْتَعِينَ عَلَى الْعَمَلِ مَنْ أَرَادَهُ…
"kami tidak -atau tidak akan - meminta pertolongan orang yang menginginkan jabatan kepegawaian,"
Selain itu dalam kitab Fathul Bari hadits sahih Bukhari nomor 6412, redaksi penolakan Rasulullah sebahai berikut:
..لَنْ أَوْ لَا نَسْتَعْمِلُ عَلَى عَمَلِنَا مَنْ أَرَادَهُ..
"Sekali-kali aku tidak akan mempekerjakan tugas-tugas kita kepada orang yang memintanya (menginginkannya),"
Atau dapat juga ditemukan dalam sahih Muslim dan Sunan Abu Daud.