Sabtu 16 Jan 2021 03:23 WIB

Koleksi Lumba-Lumba Taman Safari Prigen Bertambah

Seekor bayi dolphin lahir pada 16 Oktober 2020 di Taman Safari Prigen.

Area Dolphin Bay (ilustrasi)
Foto: Republika/Ahmad Fikri Noor
Area Dolphin Bay (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Koleksi satwa lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus) milik Taman Safari Prigen bertambah menjadi lima ekor menyusul lahirnya seekor satwa tersebut pada 16 Oktober 2020. Dokter Hewan Taman Safari Prigen, drh Nanang Tedjo Laksono di Pasuruan Jumat mengatakan kelahiran satwa lumba-lumba itu merupakan yang pertama terjadi di Taman Safari Prigen.

"Bayi lumba-lumba hidung botol atau dolphin ini lalu diberi nama langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Ibu Menteri memberi nama 'Uchuy' untuk bayi dolphin tersebut," ujarnya.

Baca Juga

Ia mengatakan, Uchuy berjenis kelamin betina lahir pada 16 Oktober 2020 pukul 02.30 WIB dari indukan Nia dan pejantan Suarez. "Indukan Nia mengandung bayinya selama 12 bulan 5 hari dengan persalinannyapun normal serta memakan waktu sekitar satu jam dibantu tim dokter bersama keeper (perawat satwa)," kata Dokter Hewan Taman Safari Prigen, drh Nanang Tedjo Laksono.

Menurutnya, penimbangan Uchuy dilakukan setelah satu minggu sejak kelahiran yakni 14,5 kilogram dengan panjang 83 centimeter. Kelahiran bayi dolphin di Taman Safari Prigen menjadi sangat istimewa. Sebab, ini adalah kali pertama selama 24 tahun Taman Safari Prigen berdiri. "Uchuy tak hanya menjadi kebanggaan Taman Safari Prigen, tapi juga kebanggaan bagi masyarakat Indonesia," kata drh Nanang.

Ia menjelaskan, menurut catatan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), lumba-lumba hidung botol masuk ke dalam kategori Appendiks II, yakni statusnya belum terancam. Tapi akan berpotensi terancam jika diekploitasi secara berlebihan.

"Tim keeper dan medis juga memberikan perawatan ekstra kepada indukan Nia pascamelahirkan. Perawatan tersebut berupa pemberian pakan terbaik serta suplemen penambah volume ASI yaitu moloco," katanya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement