REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Peristiwa bangunan roboh menimpa asrama (kobong) di Pondok Pesantren Al Madaroh di Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Sabtu (16/1) malam. Dampaknya dari data sementara ada sekitar sebelas orang santri yang terluka dan satu di antaranya luka patah pada bagian tangan.
Keterangan yang dihimpun dari aparat kepolisian menyebutkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan santri mengalami luka-luka karena diduga tertimpa reruntuhan bangunan asrama yang roboh. Bangunan Ponpes Al Madaroh yang roboh terletak di Kampung Loji Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.
''Para korban yang luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit,'' ujar Kapolsek Cipanas AKP Galih Apria kepada wartawan, Sabtu (16/1) malam. Menurutnya, ada sebelas orang yang terluka dan mayoritas mengalami luka ringan.
Sementara ada satu orang santri yang mengalami patah tangan dan rencananya yang bersangkutan ingin dibawa ke pengobatan alternatif. Ia mengatakan di lokasi kejadian diduga ada satu orang santri yang masih harus dievakuasi.
Namun kata Galih, hal ini belum bisa dipastikan apakah benar masih tertimbun atau tidak. Sebab hingga Sabtu malam petugas dan warga masih berupaya melakukan pencarian.
''Kami belum bisa memastikan penyebab robohnya bangunan tiga lantai itu,'' ujar Galih. Apalagi, sebelumnya di wilayah ini dilaporkan tidak terjadi hujan ataupun angin kencang.
Menurutnya Galih, penyebabnya diduga bisa karena beban berat atau kontruksi tidak kuat maupun kesalahan manusia atau human error. '' Intinya belum bisa dipastikan bisa dipastikan penyebabnga karena harus melalui penyelidikan lebih dahulu,'' kata dia. Hal itu karena petugas berupaya menangani korban yang mengalami luka-luka.