Kamis 21 Jan 2021 19:45 WIB

RS Rujukan Covid-19 di Depok Overload

Hanya tersisa 10 persen dari kapasitas RS rujukan di Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis mendata warga yang melakukan tes usap PCR di RSUI, Depok, Jawa Barat.  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyatakan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di semua Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 sudah penuh.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Petugas medis mendata warga yang melakukan tes usap PCR di RSUI, Depok, Jawa Barat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyatakan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di semua Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 sudah penuh.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyatakan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di semua Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 sudah penuh. Informasi tersebut bersumber dari data RS secara daring per 21 Januari 2021.

"Kapasitas tersisa sekitar 10 persen dari ketersedian tempat tidur isolasi maupun tempat tidur ICU," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Depok, Enny Ekasari di Balai Kota Depok, Kamis (21/1).

Baca Juga

Menurut Enny, kapasitas tempat tidur isolasi saat ini sudah terisi sebesar 90,69 persen. Adapun kapasitas tersedia di 24 RS sebanyak 763 tempat tidur dan sudah terisi 692 tempat tidur.

"Untuk kapasitas tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 90 persen. Untuk kapasitas tersedia sebanyak 80 tempat tidur dan sudah terisi 72 tempat tidur," jelasnya.

Pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat agar dapat terus menjalankan 5M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Juga tetap berada di rumah sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Tetap jalankan protokol kesehatan sebagai pencegahan, karena saat ini ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU sudah penuh dan susah ditangani," harap Enny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement