REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) optimistis tetap menargetkan penyelesaian pembangunan Tol Pekanbaru-Bangkinang tepat waktu pada 2021 meski pandemi Covid-19 pada tahun ini masih melanda. Tol sepanjang 40 kilometer tersebut merupakan salah satu ruas dari Jalan Tol Trans Sumatra.
“Pembangunan konstruksi pada Tol Pekanbaru-Bangkinang cukup progresif," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (22/1).
Dia menjelaskan, hingga saat ini progres konstruksi tol tersebut sudah mencapai 56 persen. Sedangkan untuk proses pembebasan lahan yakni kegiatan pemberian Uang Ganti Kerugian (UGK) bagi masyarakat terus berjalan dengan metode pembayaran langsung melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Fauzan mengharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembangunan tol tersebut dapat mendukung dengan baik. "Sehingga target yang telah ditentukan perusahaan untuk dapat menyelesaikan konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pekanbaru-Bangkinang di tahun 2021 dapat tercapai," jelas Fauzan.
Tol Pekanbaru-Bangkinang dirancang untuk memiliki enam jembatan dan dua rest area. Tol tersebut akan menyambungkan jalur darat dari Pekanbaru hingga Bangkinang dengan waktu tempuh yang lebih cepat.
Jarak dari Pekanbaru-Bangkinang jika melewati jalan nasional adalah sekitar 58,8 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit. Fauzan mengatakan, jika Tol Pekanbaru-Bangkinang sudah digunakan, masyarakat akan dapat mempersingkat jarak tempuh dari Pekanbaru ke Bangkinang hanya dalam waktu 30 hingga 45 menit.