REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan berencana menggunakan alat pendeteksi cepat Covid-19 GeNose untuk penumpang kereta api dan bus. Tim Pengembang GeNose akan menyediakan GeNose untuk digunakan di pusat transportasi umum secara bertahap.
"Kita siapkan sekarang ini dengan 200 unit dulu secara bertahap," kata Ketua Tim Pengembang GeNose UGM, Kuwat Triyana ketika dihubungi Republika, Senin (25/1).
Ia menjelaskan, Kemenhub meminta tim menyediakan GeNose secara bertahap. Ke depannya, total GeNose yang diharapkan dapat diproduksi untuk Kemenhub yakni sebanyak 700 hingga 800 unit.
"Pak Menhub mengharapkan dapat 700-800 unit GeNose secara bertahap," kata dia lagi.
GeNose mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020 lalu dan sudah mendapatkan banyak pesanan. Saat ini, produksi GeNose bekerja sama dengan lima perusahaan. Perusahaan ini kemudian akan memproduksi GeNose secara massal.
Secara total, GeNose menargetkan akan memproduksi setidaknya bertambah 5.000 unit pada akhir Februari. Pada Januari ini, GeNose yang bisa diproduksi hanya mencapai 3.000 unit. Kuwat menjelaskan, hal ini dikarenakan pada Januari ada banyak libur panjang yang kemudian menunda proses produksi.
Sementara itu, Kemenhub akan mulai menerapkan penggunaan GeNose pada moda transportasi kereta api dan bus. Kemenhub menargetkan, GeNose sudah mulai digunakan pada 5 Februari 2021.
Pengguna kereta api akan diwajibkan dicek menggunakan GeNose sebelum berangkat. Sementara untuk pengguna moda transportasi bus tidak diwajibkan tapi akan dilakukan tes secara acak menggunakan GeNose.