Rabu 27 Jan 2021 19:19 WIB

Hal Pertama yang Dilakukan Ketika Nomor WhatsApp Diretas

Mengaktifkan verifikasi dua langkah di WhatsApp sangat penting bagi pengguna.

Sebuah ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi perpesanan media sosial Whatsapp.
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Sebuah ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi perpesanan media sosial Whatsapp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penipuan dengan menggunakan nomor WhatsApp kerap kali terjadi. Banyak penipu yang meretas nomor WhatsApp. Peretas akan mengaku sebagai pemilik nomor lalu meminjam uang kepada daftar kontak di WhatsApp tersebut.

Baru saja Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengalami hal tersebut. Banyak teman-temannya yang dihubungi oleh nomornya, dengan permintaan meminjam uang.

Baca Juga

"(Kartu) ATM saya baru ketelan mesin ATM, besok baru bisa perbaikan. Ada saldo di ATM nya, bisa saya pinjam 4 juta dulu, janji tidak sampai jam 8 besok pagi saya ganti," bunyi salah satu pesan WhatsApp dari nomor Irfan Junaidi.

Menurut istri Irfan, Yuli, sejak Rabu (27/1) pukul 13.00 WIB banyak yang mengonfirmasi hal tersebut kepadanya. Saat itulah mereka baru sadar kalau nomor Irfan telah diretas dan dipakai untuk menipu.

Peneliti Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Ibnu Dwi Cahyo mengatakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mencegah peretasan adalah mengaktifkan dua langkah verifikasi atau two step verification yang ada di setting WhatsApp.

Dia mengatakan pada dasarnya semua WhatsApp bisa berpotensi terkena peretasan. Apalagi, serangan siber sekarang semakin canggih. "Kalau akun WhatsApp keambil (kena peretasan-red), nanti bisa diambil lagi selagi sudah setting 6 digit angka verifikasi. Kalo nggak aktifkan two step verification nggak akan bisa diambil lagi," ucap dia, kepada Republika.co.id, Rabu (27/1).

Ketika WhatsApp seseorang mengalami peretasan, kata dia, peretas dengan mudah mengakses kontak korban. Bagi kontak anggota grup WhatsApp korban yang tidak memakai two step verification, bukan tidak mungkin juga akan menjadi korban peretasan berikutnya.

"Sekali korban kena, orang-orang digrup akan menjadi sasaran selanjutnya," kata dia.

Dia mengingatkan semua orang agar mewaspadai orang minta 6 digit nomor yang masuk lewat sms maupun telpon. Jangan pernah memberikan 6 digit nomor tersebut.

"Pokoknya langkah pertama itu aktifkan 2 verifikasi. Kalau sampai kebablasan kena hack bisa di restore. Kalau nggak diaktifkan pasti bablas," ucap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement