REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pasien konfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 24 jam terakhir bertambah 32 orang, sehingga total kasus positif terpapar virus corona baru tersebut per hari Jumat menjadi 6.338 orang.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi, Jumat malam menyebut tambahan kasus baru tersebut sebagian besar berasal dari Kecamatan Kasihan 15 orang, Kecamatan Sewon lima orang, dan Kecamatan Sanden tiga orang.
Selanjutnya dari Kecamatan Bambanglipuro, Pajangan dan Banguntapan masing-masing dua orang, sisanya dari Kecamatan Pandak, Bantul dan Jetis masing-masing satu orang. Sementara itu, untuk kasus konfirmasi positif COVID-19 yang sembuh dalam sehari terakhir bertambah 36 orang, berasal dari Kecamatan Banguntapan 10 orang, kemudian Pandak lima orang, Bambanglipuro tiga orang, dan Kecamatan Jetis tiga orang.
Selanjutnya dari Srandakan dua orang, Kretek dua orang, Bantul dua orang, Imogiri dua orang, Sewon dua orang, dan Kasihan dua orang, sisanya dari Sanden, Piyungan dan Sedayu masing-masing satu orang, sehingga total angka kesembuhan dari paparan COVID-19 di Bantul hingga Jumat (5/2) menjadi 5.305 orang.
Sedangkan untuk kasus positif COVID-19 yang meninggal pada Jumat bertambah satu orang berasal dari Kecamatan Kretek, sehingga totalnya menjadi 186 orang. Dengan demikian, pasien positif COVID-19 domisili Bantul yang masih menjalani isolasi maupun perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan wilayah Bantul saat ini berjumlah 847 orang.
Sementara itu, Pemkab Bantul memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana COVID-19 dari yang seharusnya berakhir pada 31 Januari menjadi hingga 28 Februari, langkah itu dalam rangka percepatan penanganan wabah, fokus, terpadu dan sinergi antarperangkat daerah terkait secara berkelanjutan.
Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis mengatakan, dengan perpanjangan status Tanggap Darurat Bencana COVID-19 itu, maka Pemkab menugaskan Satgas Penanganan COVID-19 Bantul untuk mengambil langkah dan tindakan yang diperlukan dalam rangka mencegah dan menangani dampak buruk yang ditimbulkan.
"Antara lain kegiatan penyelamatan dan evakuasi, isolasi, perlindungan, pengurusan, penyelamatan serta pemulihan terhadap korban COVID-19 di Bantul," kata Helmi yang juga Ketua Harian Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul.