Senin 15 Feb 2021 06:00 WIB

Anjuran Nabi Muhammad Agar Menghindari Utang

Nabi Muhammad mengajurkan umatnya menghindari utang.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Anjuran Nabi Muhammad Agar Menghindari Utang. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Anjuran Nabi Muhammad Agar Menghindari Utang. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam kitab Al-Adzan No 149, Shahih Bukhari menjelaskan, Rasulullah SAW senantiasa memohon perlindungan agar tidak terlilit oleh utang. Seperti yang diceritakan Aisyah r.a, Rasulullah berdo’a dalam sholat:

“Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang. Lalu ada seseorang yang bertanya, “Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari utang, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya seseorang apabila sedang beruutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya.” (HR Bukhari Muslim)

Baca Juga

Rasulullah juga pernah menolak ketika diminta untuk menyolatkan salah seorang sahabat yang meninggal dunia namun masih memiliki utang yang belum terlunasi. Kisah ini diceritakan Jabir RA, ketika seorang laki-laki meninggal dunia dan para sahabat pun memandikan jenazahnya, lalu mengkafaninya dan memberinya wangi-wangian. Kemudian mereka datang membawa mayit itu kepada Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Mereka berkata kepada Nabi, 'Sholatkanlah jenazah ini.' Lalu Nabi bertanya, 'Apakah dia mempunyai tanggungan utang?' Mereka menjawab, 'Dua dinar.' Lalu beliau pergi. Abu Qatadah kemudian menanggung utangnya, kemudian para sahabat datang kepada Rasulullah lagi, dan Abu Qatadah berkata, 'Dua dinarnya sudah saya tanggung." Maka Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Kamu betul menanggungnya (hutang) sehingga mayit itu terlepas darinya? Dia menjawab, 'Ya.' Maka Rasûlullâh pun menyoalatinya. 

Kemudian setelah hari itu Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Apakah yang telah dilakukan oleh dua dinar tersebut?' Maka Abu Qatadah berkata, "Sesungguhnya ia baru meninggal kemarin.'" Jabir berkata, 'Maka Rasûlullâh mengulangi pertanyaan itu keesokan harinya. Maka Abu Qatadah berkata, 'Aku telah melunasinya wahai Rasûlullâh!' maka Rasûlullâh bersabda, 'Sekarang barulah dingin kulitnya!

Hadits selanjutnya juga mengisyaratkan bahwa utang yang ditinggalkan oleh seseorang ketika dia meninggal akan menjadi salah satu perkara yang menghalanginya masuk surga. 

Dari Tsauban r.a, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan terbebas dari tiga hal: sombong, ghulul (khianat) dan hutang, maka dia akan masuk surga.”

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement