REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vonis kanker merupakan hal terakhir yang ingin didengar oleh setiap orang yang menderita sakit. Sebab, sudah terbayang ancaman kematian dan berlikunya proses pengobatan yang harus dijalani untuk mencapai kesembuhan.
Bila mendapatkan vonis ini, Psikolog Klinis Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Kanker Dharmais Nelly Hursepuny, M.Psi menyampaikan pentingnya bagi pasien kanker untuk tetap menjaga kesehatan mental. Saran Nelly terungkap dalam acara webinar Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) pada Rabu (17/2/2021), bertema "Bersahabat dengan Diri Sendiri".
Webinar yang diikuti oleh 1.000 peserta zoom dan 700 peserta dari youtube menghadirkan Ketua Umum Persit KCK Hetty Andika Perkasa dan Linda Agum Gumelar selaku Ketua YKPI dan host acara webinar.
Caranya, pertama dengan mengenali dan memahami diri sendiri. Nelly menjelaskan, setiap orang memiliki bakat dan talenta yang berbeda-beda. Dengan demikian, sebaiknya jangan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.
"Kita bisa memahami potensi yang kita miliki. Artinya, tiap orang berbeda dari orang lainnya. Apa yang kita miliki ini adalah sebuah anugerah," kata Nelly
Kedua, menjaga tubuh dengan cara menjakani pemeriksaan rutin seperti saran dokter, mengatur pola tidur dan istirahat, serta menjalani program rehabilitasi. Juga, menjaga makanan seimbang, diet, dan olahraga.
Ketiga mengelola emosi. Nelly mengatakan, ketika muncul rasa marah atau sedih, berusalah menarik napas melalui hidung, tahan lima detik, dan embuskan perlahan.
"Kemudian melakukan olahraga ringan, jalan santai, berjemur, meditasi. Atau berbicara dengan seseorang yang memahami kebutuhan emosional. Bisa juga dengan mendengarkan musik relaksasi, berzikir, atau berdoa," terang Nelly.
Keempat, meluangkan waktu untuk bersantai juga menjadi hal yang penting dilakukan. Kegiatan ini bisa diisi dengan aktivitas ringan seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau melukis.
Terakhir, Nelly menyarankan penderita kanker tetap menjalin komunikasi intens dengan teman yang telah menjalani perawatan kanker, keluarga, maupun komunitas penderita dan penyintas kanker.