Gubernur Kalsel Keluhkan Infrastruktur Rusak ke Presiden
Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah truk terperosok di Jalan Gubernur Sarkawi yang rusak di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (8/2). Pascabanjir ruas jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi Kalimantan Tengah tersebut rusak parah sehingga aktivitas ekonomi terganggu karena menurut pengakuan sopir truk, mereka harus berjibaku bahkan sampai tiga hari lamanya untuk melintas di jalan yang merupakan akses utama angkutan barang. | Foto: Antara/Bayu Pratama S
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pj Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Syafrizal mengeluhkan banyaknya infrastruktur di Kalsel yang rusak, khususnya jalan, di hadapan Presiden Jokowi. Infrastruktur yang rusak itu kian parah saat banjir menerjang Kalsel beberapa waktu lalu.
Karena itu, ia meminta agar dibangun jalan lintas barat dari kawasan Marabahan, Tapin, Amuntai, sampai ke Tanjung perbatasan Kaltim sebagai jalan alternatif yang menghubungkan kawasan metropolitan Banjarmasin dan kawasan industri Batulicin, hingga calon ibu kota baru.
“Masyarakat dan pemerintah daerah mengusulkan adanya pembangunan jalan lintas barat,” kata Syafrizal kepada Presiden Jokowi saat peresmian Bendungan Tapin di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (18/2).
Selain itu, sejumlah infrastruktur di kabupaten lain juga mengalami kehancuran akibat banjir besar yang terjadi seperti di Hulu Sungai Tengah, di Bendungan Pancur Hanau, di Kabupaten Banjar, Bendungan Riam Kiwa, dan juga Bendungan Kusan di Tanah Bumbu. Ia berharap, infrastruktur-infrastruktur yang rusak tersebut dapat dibenahi serta pembangunan bendungan juga dapat dilakukan di daerah-daerah lain.
“Beberapa infrastruktur juga di kabupaten lain juga mengalami kehancuran dan sepertinya membutuhkan bendungan seperti ini,” kata dia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gubernur Kalsel agar melakukan upaya pencegahan bencana banjir dengan penanganan dari hulu ke hilir. Ia juga meminta agar dilakukan rehabilitasi lahan, terutama di daerah aliran sungai (DAS).
“Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan terutama yang berkaitan dengan DAS yang ada, perlu segera dilakukan secara besar-besaran. Kalau kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang,” jelasnya.