REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Produsen pesawat asal Eropa, Airbus, kehilangan 1,1 miliar euro atau 1,3 miliar dolar AS sepanjang 2020. Kondisi ini terjadi di tengah kemerosotan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sektor penerbangan udara akibat pandemi.
Namun, Airbus berharap mendapatkan keuntungan pada tahun ini meskipun masih ada ketidakpastian mengenai kapan masyarakat akan melanjutkan terbang secara massal.
Airbus juga mendorong negosiasi 'gencatan senjata' dalam waktu dekat dalam perselisihan perdagangan selama bertahun-tahun dengan saingannya dari AS, Boeing. Langkah ini dilakukan mengingat adanya harapan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan lebih setuju mencapai kesepakatan dibandingkan Donald Trump.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/2), perselisihan antara Boeing dengan Airbus telah menghasilkan tarif miliaran dolar AS.