Sejumlah santri memanen sayuran yang ditanam secara hidroponik di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (21/2/2021). Pertanian rumah kaca seluas 240 meter persegi itu mampu ditanami sebanyak 14 ribu lubang hidroponik yang bertujuan untuk memberdayakan dan memberikan keterampilan bertani bagi para santri di tengah pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)
Sejumlah santri memanen sayuran yang ditanam secara hidroponik di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (21/2/2021). Pertanian rumah kaca seluas 240 meter persegi itu mampu ditanami sebanyak 14 ribu lubang hidroponik yang bertujuan untuk memberdayakan dan memberikan keterampilan bertani bagi para santri di tengah pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) memanen pakcoy yang ditanam secara hidroponik di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (21/2/2021). Pertanian rumah kaca seluas 240 meter persegi itu mampu ditanami sebanyak 14 ribu lubang hidroponik yang bertujuan untuk memberdayakan dan memberikan keterampilan bertani bagi para santri di tengah pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA/Arif Firmansyah)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah santri memanen sayuran yang ditanam secara hidroponik di Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (21/2/2021).
Pertanian rumah kaca seluas 240 meter persegi itu mampu ditanami sebanyak 14 ribu lubang hidroponik yang bertujuan untuk memberdayakan dan memberikan keterampilan bertani bagi para santri di tengah pandemi COVID-19.
sumber : Antara
Advertisement