Senin 22 Feb 2021 08:42 WIB

Sekolah BM 400 Ciptakan Well-being di Masa Pandemi

Di masa pandemi ini sistem pendidikan bukan dipindahkan dari sekolah ke rumah.

Deputi KPH YBKSP Bakti Mulya (BM) 400 Euis Tresna  SPd, MSi membuka Seminar Parenting & Virtual Openhouse pada Sabtu (20/2).
Foto: Dok BM 400
Deputi KPH YBKSP Bakti Mulya (BM) 400 Euis Tresna SPd, MSi membuka Seminar Parenting & Virtual Openhouse pada Sabtu (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah komunikasi efektif di masa pendemi menjadi perhatian para pendidik dan guru. Hal itulah yang mendorong Sekolah Bakti Mulya 400 Jakarta menyelenggarakan  Seminar Parenting & Virtual Openhouse pada Sabtu (20/2),  pukul 15.30 sampai dengan 17.45 WIB. Kegiatan berlangsung lancar dipandu oleh Novini Nilakusumah, guru Bahasa Mandarin SMP Bakti Mulya 400.

Seminar yang dibuka oleh Deputi KPH YBKSP Bakti Mulya (BM) 400 Euis Tresna  SPd, MSi mengusung tema “Komunikasi Efektif untuk Menciptakan Well-Being di Masa Pandemi”. Acara tersebut dihadiri oleh oleh guru, orang tua dan para calon orang tua siswa.

Dalam sambutannya Euis Tresna menyampaikan, seminar itu bertujuan untuk memberikan tips cara berkomunikasi yang efektif antara anggota keluarga dan antara pendidik dengan peserta didik. “Acara ini penting bagi kalangan pendidik di sekolah dan orang tua di rumah. Sebab, komunikasi yang efektif pada masa pandemi ini juga memiliki kontribusi untuk membentuk kesehatan mental dan psikis, ”kata Euis seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

photo
Anrio Marfizal atau yang lebih dikenal Kak Rio menjadi narasumber Seminar Parenting & Virtual Openhouse yang diadakan oleh Sekolah Bakti Mulya (BM) 400, Sabtu (20/2). (Foto: Dok BM 400)

Kegiatan inti diisi oleh Anrio Marfizal atau yang lebih dikenal Kak Rio, dan  dipandu oleh Alya Nurshabrina. Alya merupakan alumnus SMP Bakti Mulya 400 yang berhasil menjadi  Miss Indonesia 2018 dan sekarang menjadi host TV.

Dalam sesi parenting, Kak Rio menyampaikan bahwa pada masa pandemi ini sistem pendidikan bukan dipindahkan dari sekolah ke rumah, namun pandemi ini telah mengembalikan main sistem pendidikan sebenarnya yaitu keluarga. “Sungguhpun dalam suasana yang kurang ideal, namun kualitas hidup bersama anggota keluarga perlu ditingkatkan dengan cara menjalin komunikasi yang berkualitas,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kualitas komunikasi tersebut ada tips yang disampaikan Kak Rio.

Pertama, dengarkan perasaan anak dengan durasi waktu yang cukup. Untuk bisa melakukan hal tersebut orang tua perlu meluangkan waktu yang berkualitas. “Jangan berikan waktu sisa untuk mendengarkan anak,”  tegas Kak Rio.

Kedua, berilah teladan tutur kata dan perilaku sehingga anak percaya pada orang tua. “Dengan modal kepercayaan anak kepada orang tua maka akan meningkatkan daya sugesti (suggestibility) orang tua kepada anak,” tuturnya.

Ketiga, buatlah kebiasaan bicara atau melakukan percakapan (conversation) dengan anak. “Dengan adanya conversation maka akan terjadi konformitas atau suatu jenis perubahan sikap dan tingkah laku anak agar sesuai dengan norma sosial yang ada,” ujarnya.

photo
Alya Nurshabrina, alumni Sekolah Bakti Mulya (BM) 400 yang juga Miss Indonesia 2018 dan seorang host TV menjadi pemandu acara Seminar Parenting & Virtual Openhouse yang diadakan oleh Sekolah BM 400, Sabtu (20/2).  (Foto: Dok BM 400)

Acara parenting ditutup Alya dengan mengulas pengalaman sekolah di SMP Bakti Mulya 400. Dengan mengaitkan materi Kak Rio tentang perlunya mengasah amigdala atau mid brain, maka Alya menyampaikan pentingnya keseimbangan pelajaran akademik dan pengembangan non-akademik. Alya bersyukur hal tersebut salah satu yang diperoleh ketika bersekolah di sekolah ini.

Setelah acara sesi parenting kegiatan dilanjutkan opehouse sekolah dengan breakout room sesuai unit yaitu SMP Bakti Mulya 400 dan SMA Bakti Mulya 400.

Pada paparanya,  Kepala SMP Bakti Mulya 400, Rike Anwari SSi, penyampaikan beberapa keunggulan sekolah. Tahun pelajaran depan merupakan tahun kedua penerapan one program. Dengan program ini maka seluruh siswa mendapatkan pelajaran kurikulum nasional dan Cambridge IGCSE.

Dengan memadukan hal tersebut, kata dia,  kompetensi siswa ke depan memiliki literasi yang lebih baik dalam hal bahasa Inggris, Matematika dan Science. “Selain itu, sekolah juga menerapkan digital and paperless school di mana setiap siswa mendapatkan tablet untuk sarana pembelajaran,” papar Rike.

Pada breakout room yang lain Kepala SMA Bakti Mulya 400, Diana  SPd  menyampaikan beberapa keunggulan program SMA. Tahun pelajaran depan membuka kelas reguler, SKS dan Cambridge As Level. Siswa diarahkan fokus untuk memiliki akademik yang kuat agar mampu masuk jenjang perguruan tinggi negeri dan luar negeri.

“Selain itu, SMA Bakti Mulya 400 mengembangkan keterampilan nonakademik termasuk bidang entrepreneurship,” kata Diana.

Euis Tresna mengungkapkan, dalam masa pandemi di  mana dilakukan pembelajaran jarak jauh, SMP dan SMA Bakti Mulya 400 mendapat apresiasi orang tua karena mampu menyelenggarakan semua proses belajar dengan baik. “Oleh karena itu untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarak untuk menempuh pendidikan lanjutan maka SMP dan SMA Bakti Mulya 400 menerima pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2021/2022 untuk gelombang II sampai hari Sabtu, 27 Februari 2021,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement