REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT. Pertamina (Persero) memulai pembangunan RDMP RU VI-Balongan Phase-1: CDU Light Distillate Section Upgrading Project yang ditandai dengan Ground Breaking Ceremony. Nanti Kilang RU VI akan dapat meningkatkan kapasitas produksi Light Distillate Section dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.
General Manager RU VI Balongan Hendri Agustian menjelaskan, dengan melakukan revamping unit CDU, maka akan meningkatkan fleksibilitas CDU untuk memproses minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah ringan (Lighter Crude Oil).
“Dengan meningkatkan kapasitas produksi minyak dan flexsibilitas kilang RU VI, maka akan meningkatkan tidak hanya margin untuk perusahaan, tapi juga meningkatkan ketahanan energi nasional," kata Hendri dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (22/2).
Pembangunan RDMP Phase 1 ini dikerjakan oleh Konsorsium RRE yang terdiri dari PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering, dan PT Enviromate Technology International.
Direktur Utama Infrastruktur PT. Kilang Pertamina Internasional (KPI) Suwahyanto menyampaikan, hendaknya project RDMP ini selalu mengedapankan aspek safety dalam pekerjaan. “Dengan mengedepankan keselamatan pekerjaan akan membawa pada kelancaran pembangunan project, untuk itu keselamatan dan kesehatan menjadi salah prioritas demi kelancaran pekerjaan," kata dia.
Sementara itu Unit Manager Communication, Relation & CSR RU VI Cecep Supriyatna menyampaikan, pembangunan RDMP Phase 1 akan memberdayakan pekerja lokal. “Kami sadar dan mengetahui bahwa masyarakat disekitar kilang RU VI harus memperoleh manfaat dari adanya pembanggunan ini," kata Cecep.
Karena itu, kata dia, semaksimal mungkin proyek RDMP Phase 1 ini akan menggunakan pekerja lokal. Tentunya, yang sesuai dengan kompetensi yang ada di masyarakat sebagai bentuk perhatian Pertamina kepada warga sekitar.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, juga dilakukan pemberian santunan kepada Anak yatim dan mustahik disekitar wilayah kilang RU VI Balongan.