REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyiapkan para dosen muda untuk menyandang gelar guru besar (profesor) dalam jangka waktu 12-15 tahun mendatang. Berbagai upaya dilakukan, di antaranya pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan yang diselenggarakan oleh Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UMS pada Senin-Rabu (22-24/2). Diklat prajabatan tersebut diikuti 28 dosen muda dari berbagai program pendidikan yang ada di UMS.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VI Jateng, Muhammad Zainuri, memberikan pengarahan dan pembinaan kepada para dosen muda dalam diklat tersebut. Zainuri berharap kepada dosen muda tersebut, dalam waktu satu tahun sudah memiliki jabatan fungsional/akademik sebagai Asisten Ahli.
Bahkan, dia juga berharap jika semua tekun maka dalam kurun waktu 15 tahun mendatang sudah bisa menyandang gelar guru besar. "Jika semua tekun dan proses dijalani dengan disiplin, maka ia berharap dalam waktu 12-15 tahun mendatang sudah bergelar profesor," katanya seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (24/2).
Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan Diklat Prajabatan ini merupakan rangkaian kegiatan menuju dosen tetap. Dia mengingatkan tugas dan fungsi sebagai dosen yakni mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi. Selain itu, di UMS terdapat tambahan pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
"Para dosen yang mengikuti prajabatan tersebut merupakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang akan memperkuat UMS sekaligus mendukung visi UMS pada tahun 2029 untuk menjadi World Class University," kata Sofyan Anif.
Dia berharap, para dosen yang mengikut diklat prajabatan itu memiliki komitmen dan motivasi yang besar dalam mengajar dan rajin menulis artikel maupun pengabdian masyarakat serta mengamalkan ideologi dalam kehidupan sehari-hari.
Rektor menyampaikan perekrutan dosen muda di kampus UMS ini sebagai bentuk menjaga kualitas pendidikan di salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah ini.
Kegiatan PraJabatan Dosen Muda 2021 memiliki lima tujuan yakni, menanamkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, menanamkan komitmen dan etos kerja dosen muda dalam mewujudkan visi UMS 2029, dan meningkatkan wawasan dan peran dosen dalam mengembangkan ekosistem pembelajaran 4.0 dan technopreneurship di era kampus merdeka. Selain itu, menanamkan tugas pokok dan fungsi dosen serta membekali pengetahuan pengelolaan kepegawaian dan evaluasi kinerja dosen.
Ketua BPSDM, Budi Murtiyasa, mengatakan, 28 dosen muda yang mengikuti Diklat tersebut merupakan para dosen muda yang sudah lulus dari serangkaian tes. Selanjutnya, selama tiga hari mereka wajib menjalani Diklat yang digelar di ruang seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS.
Pelaksanaan Diklat Prajabatan digelar secara luring dan daring. Budi memastikan kegiatan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Mulai dari pemakaian masker, menjaga jarak serta menyuci tangan atau hand sanitizer dan standar protokol kesehatan lainnya.
Selama tiga hari tersebut, lanjut Budi, mereka akan belajar bersama dengan orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Di antaranya, Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Ketua BPH UMS Dahlan Rais, Rektor UMS Sofyan Anif, Wakil Rektor I UMS Muhammad Da'i, Wakil Rektor IV UMS Musiyam, Ketua PJJ Aptikom Kusrini, Wakil Rektor III UMS Taufik Kasturi, Rektor IPB Arif Satria, MPK PP Muhammadiyah Munawar Khalil, Wakil Rektor II UMS Sarjito, Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam, LPPI UMS Waluyo Adi Siswanto, dan BPH UMS sekaligus Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali.