REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan siap melindungi saksi kasus penembakan di kafe kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (25/2) dini hari. LPSK pun mendorong ada saksi yang dapat membantu proses hukum dengan memberikan keterangan sebenarnya atas peristiwa yang menelan tiga korban jiwa itu.

"Sangat dimungkinkan saksi perkara ini untuk mendapatkan layanan perlindungan dari kami," kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id pada Kamis (25/2).

Edwin menjelaskan perlindungan dimaksudkan agar saksi dapat memberikan keterangan dengan aman dan bebas dari pertanyaan yang menjerat. Termasuk juga kemungkinan memberikan keterangan tanpa kehadiran fisik di pengadilan. Sehingga keterangan yang diberikan merupakan keterangan sebenar-benarnya.

"Peran keterangan saksi penting untuk mengungkap peristiwa yang sebenarnya terjadi," ujar Edwin.

LPSK berharap dukungan keterangan saksi membuat upaya penegakan hukum atas perkara ini bisa optimal. "Tentunya dengan komitmen bersama baik kepolisian maupun pihak terkait lainnya agar perkara ini bisa terungkap dan diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku," ucap Edwin.

Edwin berharap semua pihak mengikuti proses peradilan sesuai hukum yang berlaku. Melalui proses peradilan maka dapat diputuskan hukuman yang setimpal kepada pelaku secara optimal dan fair.

"Sehingga tidak perlu ada tindakan di luar peradilan yang justru kontraproduktif terhadap upaya penegakan hukum," ujar Edwin.

Peristiwa penembakan menewaskan tiga orang terjadi di kafe kawasan Cengkareng Barat, Jakarta Barat (Jakbar) pada Kamis (25/2) sekitar pukul 04.30 WIB. Salah satu korban adalah anggota TNI AD aktif yang meninggal di lokasi.

Baca: Penembakan Tewaskan Tiga Orang di Cengkareng, Jakbar

Ikuti Whatsapp Channel Republika