SMK-SMTI Yogyakarta Berpartisipasi dalam Perakitan Genose
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Siswa merakit alat pendeteksi Covid-19 GeNose di Teaching Factory SMK SMTI Yogyakarta, Senin (1/3). Perakitan GeNose C19 ini sudah berlangsung sejak Februari kemarin. Saat ini kapasitas produksi sebanyak 250 unit per harinya. Sebanyak 30 siswa dari Teknik Mekatronika dan Kimia Industri dilibatkan dalam perakitan GeNose ini. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Salah satu unit pendidikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), SMK-SMTI Yogyakarta, turut berpartisipasi dalam proses perakitan alat deteksi Covid-19 Genose C19. Sinergi ini dilaksanakan dengan kolaborasi PT Swayasa Prakarsa.
Dalam proses pelaksanaannya, SMK-SMTI Yogyakarta menyediakan tempat produksi dengan menggunakan Gedung Teaching Factory (TeFa) dan tenaga operator yang merupakan siswa-siswa. Mereka merupakan siswa-siswi Jurusan Teknik Mekatronika dan Kimia Industri.
Siswa diberikan beberapa pelatihan sebelum memulai kegiatan produksi yang melibatkan pemateri dari PT Swayasa Prakarsa dan PT Stechoq Robotika Indonesia. Produksi Genose C19 merupakan wujud komitmen dalam rangka mendukung program penanggulangan Covid-19.
Selain itu, kegiatan sangat seiring proyek tugas akhir siswa yang sedang berlangsung. Sehingga, target SMK-SMTI Yogyakarta untuk melakukan penerapan pelatihan berbasis kompetensi melalui SDM terampil dalam rangka pengembangan SDM industri tercapai.
Saat ini, Genose C19 telah resmi digunakan berbagai stasiun, bandara, dan pelabuhan. Permintaan unit Genose C19 yang semakin bertambah memacu SMK-SMTI Yogyakarta untuk melatih lebih banyak siswa di bawah pengawasan berproduksi dan memenuhi permintaan.
"Harapannya, perakitan Genose C19 dapat menjadi pengalaman siswa sebagai kegiatan produksi di industri manufaktur, hasil karya mereka mempermudah proses pelacakan covid-19 dan membantu menghentikan penyebaran Covid-19 dengan lebih cepat," kata Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian, Agus Gunawan.