REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan sebuah penyakit saluran pencernaan kronis. Studi terbaru yang dilakukan tim peneliti di Amerika Serikat menemukan adanya hubungan antara GERD dengan risiko beberapa jenis kanker.
GERD merupakan penyakit saluran pencernaan kronis yang menyebabkan isi lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini bsia terjadi karena sphincter atau "katup" di bagian bawah kerongkongan melemah atau menjadi rileks di waktu yang tidak tepat.
Beberapa faktor risiko dari GERD adalah kegemukan atau obesitas, merokok, dan kehamilan. Orang-orang dengan GERD dapat mengalami gejala seperti heartburn atau sensasi seperti terbakar di dada, nyeri dada, mual, sulit menelan, atau batuk persisten.
Melalui jurnal Cancer, tim peneliti mengatakan studi-studi terdahulu mengenai hubungan GERD dan risiko kanker tampak tidak konsisten. Oleh karena itu, tim peneliti melakukan sebuah studi prospektif yang melibatkan lebih dari 490 ribu partisipan berusia 50-71 tahun di Amerika Serikat.
Para partisipan ditanyai tentang ebrbagai faktor risiko yang mereka miliki terkait GERD. Sebagian di antaranya adalah konsumsi alkohol, penggunaan tembakau, pola makan, bentuk tubuh, dan masalah kesehatan. Studi yang dimulai pada era 1990-an ini juga meminta partisipan untuk mengisi kuesioner.
Baca juga : Tips Kembali Berolah Raga Bagi Penyintas Covid-19