REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Pusat resmi memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya akan fokus menjalankan roda perekonomian.
"Kami, Pemkot bertekad meski di tengah pandemi ekonomi di Surabaya harus berjalan. Namun protokol kesehatannya juga harus dijaga dengan ketat," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (8/3).
Eri menyatakan, pelaksanaan PPKM mikro diperpanjang ataupun tidak, roda perekonomian di Kota Pahlawan harus tetap berjalan. Bagi dia, hal ini sudah menjadi komitmen Pemkot Surabaya di samping upaya pengendalian kasus Covid-19.
Karena itu, Eri berharap, masyarakat juga dapat turut serta menjadi bagian dalam upaya menjalankan roda perekonomian tersebut. Berdasarkan evaluasi, ia mengatakan, pelaksanaan PPKM mikro tahap I dan II memang efektif ditandai dengan penurunan kasus Covid-19 yang signifikan.
Karena itu, ia berharap masyarakat tetap disiplin dan membangun kepedulian untuk menjaga protokol kesehatan. "Sebab kalau hanya pemerintah saja, maka itu akan sulit dilakukan tanpa adanya dukungan dari masyarakatnya," ujar Eri.
Eri mengingatkan, apabila masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, bukan tidak mungkin kasus penularan Covid-19 di Surabaya kembali meningkat. "Kalau ekonominya ingin bergerak maka tolong dijaga Prokesnya. Kalau terlalu bebas, nanti bisa naik lagi (kasus Covid-19)," kata dia.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto menyatakan, penerapan PPKM mikro di Surabaya efektif menekan penularan kasus Covid-19 secara signifikan. Terbukti dari adanya penurunan. Baik penurunan kasus baru, kasus aktif, hingga tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.