140 Sekolah di Jateng Uji Coba Sekolah Tatap Muka Serentak
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan monitoring di beberap sekolah, di Kota Salatiga, Rabu (17/3). Monitoring ini dilakukan untuk memastikan kesiapan rencana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). | Foto: dok. Istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 140 sekolah di Jawa Tengah bakal menggelar uji coba sekolah tatap muka, serentak tahap pertama. Ke-140 sekolah tersebut terdiri atas 35 SMP serta 105 sekolah jenjang SMA sederajat.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di Jawa Tengah tersebut sudah dipersiapkan dan pelaksanaannya dijadwalkan nanti, pada 5 April hingga 16 April 2021 mendatang.
"Tapi ini untuk SMP dan SMA sederaat dulu. Uji coba sekolah tatap muka untuk tingkat SD, TK dan PAUD belum, masih menunggu saran serta masukan dari sejumlah ahli, termasuk masukan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," jelas Gubernur Jawa Tengah.
Total sekolah yang dilibatkan dalam uji coba sekolah tatap muka di Jawa Tengah nanti, lanjutnya, mencapai sebanyak 140 sekolah, yang terdiri atas 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK serta 35 MA.
Semuanya telah siap untuk menggelar uji coba tahap pertama dengan ketentuan serta protokol kesehatan yang ketat, mulai dari sekolah, para tenaga pengajar hingga orang tua para peserta didik. Demikian halnya, protokol kesehatan menjadi wajib dilaksanakan mulai dari siswa berangkat, di dalam sekolah hingga nantinya siswa pulang kembali ke rumah masing-masing.
"Semua sekolah yang menggelar uji coba sekolah tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaannya," kata gubernur.
Jika pada uji coba tahap pertama sekolah tatap muka tersebut dapat berjalan sukses, lanjutnya, maka pemerintah akan melakukan evaluasi, yang dijadwalkan pada tanggal 19 hingga 23 April 2021.
Setelah itu, uji coba tahap kedua rencananya akan digelar pada 26 April sampai 7 Mei 2021 dengan penambahan jumlah sekolah penyelenggara maupun jumlah peserta didik yang dilibatkan.
Sedangkan pada tanggal 12 Juli sampai September 2021 akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru. "Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan uji coba tahap ke-tiga itu," lanjutnya.
Lebih lanjut, gubernur juga menyampaikan, dalam pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka tersebut juga harus mempertimbangkan kondisi masing- masing wilayah secara epidemologis. Maka Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/ kota—serta Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah akan terus melakukan monitoring dan pendampingan terhadap pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka tersebut.
Selain itu, semua tenaga pengajar di sekolah yang melaksanakan uji coba sekolah tatap muka tersebut juga telah divaksinasi semuanya, agar aman dan bisa meminimalkan risiko maupun potensi penularan.
"Saya sudah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan uji coba sekolah tatap muka dan melakukan vaksinasi secepatnya," tutur gubernur.
Terkait dengan rencana ini, Plt Kepala Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Hari Wuljanto menambahkan, setiap sekolah yang akan menggelar sekolah tatap muka wajib mematuhi pedoman pembinaan pengawasan satuan pendidikan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Nantinya, Disdikbud Provinsi Jawa Tengah juga bakal akan menggandeng instansi terkait dalam hal pengawasan pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka tahap pertama tersebut.
Sejauh ini, rapat koordinasi dengan lintas sektoral, termasuk dengan kabupaten/kota dan Kemenag telah dilaksanakan guna membahas rencana uji coba sekolah tatap muka tahap pertama tersebut. Masing- masing juga sudah mengusulkan sekolah mana saja di daerahnya yang akan menggelar uji coba ekolah tatap muka. "Total memang ada 140 sekolah, dalam uji coba tahap pertama pada 5 April nanti," ungkapnya.
Sebab, tidak menutup kemungkinan, ada kabupaten/ kota yang akan mengusulkan lebih dari satu jenjang pendidikan dalam rangka uji coba sekolah tatap muka nanti. "Hal itu sepenuhnya kami serahkan kepada masing- masing bupati/ wali kota, yang penting tetap dengan pengawasan yang ketat dan tetap dalam pendampingan dari Pemprov Jawa Tengah," kata Hari.
Ia juga menyampaikan, prosedur pencegahan akan diterapkan dengan baik dalam pelaksanaan sekolah tatap muka nanti. Kalua ada satu siswa saja yang positif, maka uji coba sekolah tatap muka terpaksa harus dihentikan terlebih dahulu.
"Demikian pula, sekolah yang terdapat kasus positif, harus memperbaiki prokesnya, memenuhi sarana prasarananya dan jika setelah evaluasi dimungkinkan untuk dibuka kembali, maka akan dibuka. Jadi masih fleksibel," katanya.
Dalam pelaksanaan sekolah tatap muka nanti, lanjutnya, hanya akan diikuti oleh 70 hingga 110 siswa per sekolah. “Jam pembelajaran tidak lebih dari 4 jam sehari, dengan satu mata pelajaran maksimal 30 menit tanpa istirahat," ujarnya.