REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam ajaran Islam, malaikat adalah makhluk yang nyata dan merupakan salah satu rukun iman yang wajib dipercayai.
Dalam konteks Isra Miraj, pernah terlintas dalam benak ulama Turki, Said Nursi bahwa orang ateis berkata dalam hati, “Aku mengingkari keberadaan langit dan tidak beriman kepada malaikat. Bagaimana mungkin aku akan mempercayai perjalanan seorang manusia di langit dan kondisinya yang bertemu dengan malaikat?”
Dalam karyanya yang berjudul "Risalah Mi'raj", Said Nursi pun memberikan pemahaman kepada orang ateis tersebut yang penglihatannya telah tertutup kabut dan akalnya telah turun ke mata, sehingga hanya bisa melihat materi sebagai sesuatu yang sangat sulit. Akan tetapi, menurut Nursi, kebenaran yang demikian terang dan jelas membuatnya dapat dilihat meski oleh orang buta.
Karena itu, Said Nursi mengatakan, "Seperti yang dimaklumi, angkasa dipenuhi eter. Cahaya, listrik, kalor, dan sejenisnya menjadi bukti yang menunjukkan keberadaan materi yang memenuhi angkasa," kata Nursi.
Jika buah menunjukkan keberadaan pohonnya, bunga menunjukkan keberadaan kebunnya, tangkai menunjukkan keberadaan ladang, serta ikan menunjukkan keberadaan laut, maka bintang-gemintang juga mendesak pandangan akal dan dengan sangat jelas menunjukkan keberadaan taman, tempat tumbuh, ladang, dan lautnya.
Karena “alam atas” dibangun dalam beragam bentuk, di mana masing-masing darinya terlihat aneka hukum dalam kondisi yang berbeda-beda, maka asal dari hukum tersebut, yakni langit, juga berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Sebab, lanjut Nursi, sebagaimana dalam diri manusia terdapat beragam wujud maknawi selain fisik materi seperti akal, kalbu, ruh, khayalan, dan daya ingat, di alam yang juga merupakan bentuk manusia yang lebih besar, serta pada entitas yang merupakan pohon buah manusia, terdapat sejumlah alam lain di luar alam fisik. "Di samping itu, setiap alam memiliki langit sendiri mulai dari alam bumi hingga alam surga," jelas Nursi.
Terkait dengan malaikat, Nursi menjelaskan bahwa bumi sebagai planet yang bentuknya sedang, namun kecil dan padat jika dibandingkan dengan bintang, dipenuhi berbagai bentuk kehidupan dan perasaan yang merupakan sesuatu yang paling berharga dan paling bersinar di alam.
Jika demikian, lanjutnya, apalagi dengan langit yang merupakan lautan luas yang di dalamnya bintang bertasbih laksana bangunan yang terhias rapi dan istana megah jika diukur dengan bumi yang merupakan rumah gelap dan kecil.
"Jadi, langit merupakan tempat makhluk berkesadaran dan makhluk hidup dengan jenis yang beragam dan dengan jumlah tak terhingga. Mereka adalah malaikat dan makhluk spiritual lainnya," jelas Nursi.