Ahad 28 Mar 2021 09:10 WIB

Ridwan Kamil Gelar Earth Hour di Dago Tea House

Ridwan Kamil mengajak masyarakat konsisten mengadakan acara Earth Hour.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pengunjung memfoto lilin yang membentuk 60+ saat acara Earth Hour di parkiran barat Gedung sate, Kota Bandung, Sabtu (25/3) malam. kegiatan Earth Hour tersebut merupakan kampanye mengajak untuk lebih menghemat energi
Foto: Mahmud Muhyidin
Pengunjung memfoto lilin yang membentuk 60+ saat acara Earth Hour di parkiran barat Gedung sate, Kota Bandung, Sabtu (25/3) malam. kegiatan Earth Hour tersebut merupakan kampanye mengajak untuk lebih menghemat energi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Global Switch Off Earth Hour atau gerakan pemadaman lampu selama satu jam telah menjadi agenda seremonial tahunan yang dilakukan setiap tanggal 30 Maret. Di Jawa Barat, kegiatan ini telah berlangsung rutin sejak tahun 2009.

Pada Earth Hour 2021 di Dago Tea House, Jalan Bukit Dago Selatan, Kota Bandung, Sabtu (27/3) malam, menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kegiatan tersebut merupakan aksi nyata penghematan energi selama satu jam simbol dari bijak menggunakan energi

"Kita akan melakukan sebuah aksi nyata, itu hampir setengah miliar  penghematan dari satu jam kalau dirupiahkan. Tapi simbolnya adalah bijak energinya bukan soal rupiahnya," Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil berharap, mudah mudahan meski generasi orang tua belum maksimal tapi generasi anak-anak itu bisa lebih peduli bagaimana di masa depan fosil fuel ini harus sudah dikurangi.

Emil mengajak masyarakat konsisten dan semangat setiap tahun mengadakan acara Earth Hour. "Kita harus konsisten kunci kemenangan adalah keistiqomahan di tiap tahun tetap bersemangat kita melakukan earth hour ini untuk menjadi simbol kebudayaan baru kita yang peduli lingkungan," katanya.

"Terima kasih dengan ini saya ucapan selamat tema tahun ini adalah ‘Climate Change to Save Earth. Mudah-mudahan bumi kita ini bisa lebih lestari," imbuhnya.

Pada peringatan Earth Hour 2021 tingkat Provinsi Jawa Barat, secara simbolis Kang Emil memulai pemadaman lampu tepat mulai pukul 20.30-21.30 WIB. Gerakan mematikan lampu juga dilakukan di sejumlah bangunan ikonik di Bandung seperti Gedung Sate, Museum Geologi, Monumen Perjuangan, dan Gedung Merdeka. Termasuk rumah dinas gubernur di Gedung Negara Pakuan dan rumah pribadi gubernur pun listriknya dimatikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement