Muhammadiyah Kerahkan 84 RS untuk Vaksinasi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Logo Muhammadiyah. | Foto: Wikipedia
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung satu tahun lebih memasuki babak baru vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunitas. Dengan itu diharap menghambat laju penyebaran, bahkan menurunkan penyebaran.
Kekebalan komunitas diharap dapat menghambat bahkan menurunkan laju penyebaran Covid-19. Masalahnya, tidak mudah meyakinkan masyarakat mengikuti vaksinasi yang sudah diprogramkan pemerintah, sehingga perlu teladan tokoh-tokoh masyarakat.
Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Agus Samsudin mengatakan, teladan itu bisa dari tokoh politik, agama, adat, partai dan dokter sendiri. Mereka memiliki peran besar menyukseskan program vaksinasi yang digulirkan.
Apalagi, di Indonesia para kiai, ustaz dan ormas keagamaan selama ini terbuki memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari. Muhammadiyah sendiri sejak awal mendukung langkah-langkah pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dukungan diwujudkan dalam berbagai langkah seperti pembentukan pusat komando covid mendukung pengobatan di RS. Menyebarluaskan pedoman kegiatan keagamaan yang didukung oleh sains dan menyediakan paket air, sanitasi dan kebersihan.
Muhammadiyah, lanjut Agus, melalui MCCC aktif dalam gerakan vaksinasi di Indonesia setelah dinyatakan halal oleh MUI dan aman oleh BPOM. Bahkan, pimpinan dari ketua umum sampai pimpinan-pimpinan wilayah telah divaksin.
"Sejauh ini, 84 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) dan tenaga kesehatan dari 10 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) terlibat dalam vaksinasi di Indonesia," kata Agus, Rabu (31/3).
Total, ada 178 ribu warga telah divaksin RSMA dan PTMA bekerja sama Kemenkes. Untuk vaksinasi tersebut, Muhammadiyah menerima vaksin-vaksin yang ada dengan syarat sudah dinyatakan halal oleh MUI dan sudah dinyatakan aman oleh BPOM.
Agus turut mengusulkan agar pemerintah menambah sasaran vaksinasi dalam waktu dekat. Selain lansia, ia berpendapat, tenaga pendidik, relawan umum, pengurus tempat ibadah dan siswa di satuan pendidikan harus segera divaksin.
"Untuk warga masyarakat yang belum divaksin agar bersedia divaksin dan RS Muhammadiyah Aisyiyah siap membantu vaksinasi," ujar Agus.