Ganjar Datangi Tanto Mendut Bahas Pengembangan Borobudur

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra

Pemandangan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/11).
Pemandangan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/11). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mendatangi kediaman seniman gaek Tanto Mendut di Kabupaten Magelang pada Rabu (7/4) malam WIB. Kedatangan Ganjar guna membahas rencana pengembangan kawasan objek wisata Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas nasional.

Keduanya terlihat mengobrol santai dan gayeng sambil menikmati sajian berupa wedang markisa serta sajian makanan ala negara Jepang. Ditemui usai pertemuan, Ganjar mengatakan, Candi Borobudur tidak cukup hanya dikembangkan dengan pembangunan fisik.

Penggalian nilai historis, nilai budaya, seni, arsitektur yang sangat harus digali sebagai bagian pengembangan Borobudur. "Saya ingin menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata yang lengkap dan utuh, maka saya menemui Mas Tanto Mendut ini, sebagai bagian mewujudkan itu," kata politikus PDIP itu.

Salah satu kegiatan yang ingin diwujudkan Ganjar dengan Tanto Mendut dalam waktu dekat adalah menghidupkan seni musik dan tari dengan membuat sebuah acara pagelaran Sound of Borobudur. Acara itu sesuai dengan yang tergambar dalam relief Candi Borobudur.

"Saya ingin mengembangkan banyak hal dari Borobudur, salah satunya adalah musik dan tari. Sound of Borobudur tentu akan membuat pengembangan kawasan ini semakin menarik," ujar Ganjar.

Tanto Mendut mendukung penuh langkah pemerintah melakukan penataan kawasan Candi Borobudur secara menyeluruh. Tidak hanya fokus candinya, sambung dia, melainkan banyak hal lain yang bisa dikembangkan.

"Borobudur itu ibarat pusaka, ini mutiara yang memiliki banyak dimensi. Ada gunung, ada desa-desa, masyarakat, binatang dan lainnya," katanya.

Candi Borobudur, lanjut dia, juga tidak hanya bangunan semata, tapi merupakan pusaka yang mengajarkan tentang teknologi, arsitektur, pengobatan, seni, budaya, dan banyak hal lainnya. Menurut Tanto Mendut, Borobudur punya banyak sekali nilai-nilai yang bisa dikembangkan.

"Saya sendiri telah diundang ke Hiroshima, ke Istanbul untuk menjadi pembicara soal Borobudur, baik dari arsitekturnya, habitatnya dan lain sebagainya," ujarnya.

Menurut Tanto Mendut, satu yang tidak boleh dilupakan pemerintah dalam hal pengembangan kawasan Candi Borobudur adalah Borobudur merupakan karya seni. Sehingga pengembangan kawasan itu harus merangkul seniman dan budayawan yang ada di sekitarnya.

"Merangkul dalam makna yang kualitatif ya, jadi benar-benar menggerakkan seniman untuk mengisi ruang-ruang itu. Jangan lupa juga merangkul petani karena Borobudur juga karya petani," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Jaringan Sekolah Islam Terpadu Gelar Munas V di Solo

Ganjar: SOP Pencegahan di Luar Sekolah juga Penting Dipatuhi

Ganjar: Menkes Restui Vaksinasi Lansia Paralel dengan Guru

Sekolah Pelaksana Tatap Muka Wajib Lapor Tiap Hari

Ulama-Cendekiawan Jateng Rumuskan Kurikulum Antiradikalisme

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark