REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hari kedua pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali mengingatkan antisipasi kerawanan dan potensi penularan Covid-19 di luar lingkungan sekolah.
Karena itu, setiap satuan pendidikan (sekolah) penyelenggara uji coba PTM diminta untuk mengoptimalkan monitoring dan pengawasan, dalam memastikan peserta didiknya tidak berkegiatan lain, selain mengikuti uji coba PTM di sekolah.
Menurut gubernur, di luar sarana dan prasaran (sarpras) serta SOP pencegahan di lingkungan sekolah, para guru juga penting memastikan SOP pencegahan di luar lingkungan sekolah juga berjalan dan diimplementasikan dengan baik oleh peserta didik dan orang tua.
“Tadi, di MTs Negeri 1 Kota Semarang bagus, ada SOP siswa setelah tiba kembali di rumah harus segera mandi dan ganti baju, lalu mengunggah dan mengirimkan swafotonya di rumah kepada guru masing-masing sebagai laporan,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut gubernur, SOP pencegahan di luar lingkungan sekolah tersebut ternyata belum sepenuhnya dipahami oleh semua peserta didik yang ada pada satuan pendidikan tersebut.
Maka para guru di sekolah diminta memastikan betul setiap peserta didiknya benar-benar paham dan hafal urutan protokol kesehatan dan SOP pencegahan selama uji coba selama pelaksanaan PTMt.
Dengan begitu, lanjutnya, baik para peserta didik maupun orang tuanya bisa mendukung SOP pencegahan yang mesti dilaksanakan di luar lingkungan sekolah tersebut, demi keamanan bersama.
“Bapak dan ibu guru, tolong siswanya diberikan pemahaman lagi, karena ternyata mereka lupa kalau harus mengunggah swafoto saat tiba di rumah. Idenya sudah bagus, jadi guru memastikan betul anak sampai di rumah, saya minta diimbau lagi ya,” tegasnya.
Lebih lanjut, gubernur juga menegaskan kembali kepada para guru, agar tidak lengah dalam pengawasan terhadap para siswa maupun dalam menerapkan protokol kesehatan bagi dirinya sendiri.