Gempa Malang, Khofifah Sebut Ada Warga yang Meninggal
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga mencari barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari tumpukan reruntuhan bangunan rumahnya setelah gempa di Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021). Sebanyak 49 rumah warga dan tempat ibadah yang tersebar di 28 desa di 12 kecamatan dilaporkan rusak akibat gempa yang melanda pesisir selatan Jawa pada Sabtu (10/4 )siang, sekitar pukul 14.00 WIB. | Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gempa bumi telah mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur (Jatim) Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan 6,7 yang kemudian diperbaharui 6,1 SR tersebut berpusat di 90 km barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer (km).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas bencana gempa. Pasalnya, laporan sementara mengatakan sejumlah daerah kabupaten dan kota ikut terdampak. "Ada warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan ada lagi yang dilarikan ke rumah sakit," kata Khofifah.
Selanjutnya, ada beberapa kabupaten dan kota yang terdampak kuat dari gempa yang terjadi. Kabupaten Malang termasuk wilayah yang paling parah terutama di Kecamatan Dampit dan Jabung. Kemudian di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang; dan Kecamatan Wates serta Binangun, Kabupaten Blitar.
Berdasarkan data BPBD Jawa Timur, ada banyak rumah rusak baik ringan, sedang maupun berat. Kerusakan terjadi di Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar. "Semua sedang pendataan sambil evakuasi warga," ucap dia.
Saat ini Khofifah menyebut seluruh pihak, Forkopimda Jatim bersama tiga bupati terus melakukan koordinasi. Gerak cepat dan tanggap atas terjadinya bencana dilakukan secara simultan.
Tim BPBD Kabupaten Kota dan juga dari BPBD Provinsi Jatim langsung turun ke titik-titik yang membutuhkan reaksi tanggap kebencanaan dan evakuasi. Begitu pula relawan TAGANA sudah berada di lokasi.
BPBD Provinsi Jawa Timur juga akan menerjunkan tim untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian. Hal ini dilakukan apabila dibutuhkan bagi korban yang mengalami kerusakan bangunan berat. Area pengungsian dikoordinasikan langsung oleh masing-masing bupati yang daerahnya terdampak.
Khofifah mengimbau masyarakat untuk selalu waspada tapi tidak boleh takut berlebihan. Kewaspadaan harus dilakukan guna mengantisipasi jika ada gempa susulan. "Kita berdoa bersama agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan dan Jawa Timur diberi keselamatan oleh Allah SWT," kata dia.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini