Sekolah Semesta Berbagi dengan Anak Yatim Piatu di Semarang
Red: Fernan Rahadi
Sekolah Semesta Semarang mengadakan kegiatan Semesta Charity Akbar di Grand Maeroko beberapa waktu lalu. | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Untuk menguatkan pendidikan karakter para siswa, utamanya dalam hal kepedulian terhadap sesama, Sekolah Semesta Semarang mengadakan kegiatan Semesta Charity Akbar pada bulan April 2021 ini. Inti dari kegiatan tersebut adalah berbagi dengan anak yatim piatu dhuafa di Semarang dan sekitarnya. Sekolah Semesta berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 160 juta dan telah didistribusi ke 18 panti asuhan di kota Semarang dan sekitarnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memberikan testimoni pada acara penutupan Semesta Charity Akbar, Sabtu (10/4) lalu. "Ada seribu jalan kebaikan dalam satu jam kehidupan, kita punya seribu energi agar kita tidak cepat luluh dan mengeluh. Beristikamahlah dalam berbagi kebaikan, Spirit Semesta charity akbar ini harus kita praktikkan di setiap sendi kehidupan," ungkapnya dalam siaran pers, Ahad (11/4).
Sementara itu Bupati Batang sekaligus orang tua siswa SMA Semesta Wihaji, mengungkapkan Sekolah Semesta memberikan inspirasi kepada kita bahwa di sekeliling kita banyak warga sekitar yang membutuhkan pertolongan. "Bukan masalah nominal yang disumbangkan tetapi lebih terhadap perhatian kita terhadap warga sekitar," ungkapnya.
Ketua Semesta Charity Akbar Rahmat Maulidin mengatakan, kegiatan Semesta Charity Akbar merupakan program tahunan untuk mengajak para siswa Sekolah Semesta mulai dari PG, TK, SD, SMP dan SMA untuk berbagi dengan anak yatim piatu dhuafa. Jika tahun lalu kegiatan dilaksanakan di Grand Mareokoco Semarang namun pada tahun 2021 ini pelaksanaanya dilaksanakan secara daring.
"Ini merupakan agenda tahunan kami yang pada intinya membahagiakan anak yatim piatu dhuafa. Selain memberikan paket santunan, para anak yatim piatu juga akan diberikan hiburan berupa pentas seni maupun lomba-lomba secara daring. Tahun lalu kami mengadakan kegiatan yang sama di Grand Mareokoco Semarang dengan tujuan memberikan edukasi kepada anak-anak yatim piatu yang ikut serta. Sedangkan tahun ini kami adakan secara daring agar tidak melanggar protokol kesehatan,” ungkapnya.