REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kementerian Pertanian (Kementan) RI, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk peternak terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima. Bantuan tersebut berupa sembako sebanyak 26 ribu butir telur serta obat-obatan ternak.
Bantuan itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Ditjen PKH, drh. Makmun, M. Sc., di Kecamatan Monta Kabupaten Bima, Sabtu (10/4). Turut hadir, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, drh. Khairul Akbar, M. Si, Kadisnakeswan Kabupaten Bima, Ir. Rendra Farid beserta jajaran.
Makmun mengatakan, masyarakat yang terdampak banjir di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) kebanyakan berprofesi sebagai peternak. Maka, sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang dialami, pihaknya ikut turun tangan membantu meringankan beban para korban.
"Bantuan ini kami fokuskan untuk para peternak. Selain berupa sembako, kami juga memberi obat-obatan dan langsung melakukan pengobatan ternak secara mada pada daerah yang terdampak banjir," kata Makmun.
Ia menambahkan, bantuan stimulan bagi peternak oleh Ditjen PKH Kementan ini, selain menyasar kelompok ternak pada beberapa desa di Kecamatan Monta, NTB, disalurkan juga untuk peternak terdampak banjir di Kecamatan Woha, Bolo dan Madapangga.
Pada empat wilayah ini tercatat 5.173 ternak warga terdampak banjir bandang yang terjadi pada Jumat 2 April lalu. Di antaranya 93 ekor sapi, 4 ekor kerbau, 76 ekor kambing dan 5.000 ekor ayam broiler. Data tersebut meliputi ternak yang mati bangkai, hilang dan dipotong paksa oleh warga.
Ia menyampaikan, bantuan sembako, ribuan butir telur serta obat-obatan berupa vitamin, antibiotik, obat cacing dan anti rasa sakit ini ditargetkan mampu menangani lebih kurang 7.000 ekor ternak warga di empat kecamatan terdampak. Harapannya, juga bisa membangkitkan semangat para peternak untuk terus mengembangkan potensi peternakan di daerah.
"Musibah ini kan ujian kita bersama. Dengan cara ini mudah-mudahan kita bisa menyatu untuk bangkit dari keterpurukan," imbuh Makmun.
Selain menyerahkan bantuan penanggulangan dampak bencana alam. Pria kelahiran Lambu Kabupaten Bima itu, juga menyempatkan diri untuk melakukan penyuntikan antibiotik pada ternak warga yang sakit dan trauma diterjang banjir.
Terkait mereka yang menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam pengembangan ternaknya, Makmun memastikan akan mengupayakan restrukturisasi pinjaman atau pengunduran waktu pelunasan dari lembaga perbankan untuk kegiatan usaha penggemukan sapi.
"Nanti saya coba komunikasi dengan pihak perbankan di pusat. Mungkin ada keringanan waktu. Saya yakin mereka juga memahami itu, karena kondisi ini bukan keinginan peternak," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menerima bantuan telur ayam sebanyak 2 ton dari PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) yang langsung disalurkan ke masyarakat terdampak. Bantuan lain berupa sembako dari PT. CPI juga akan segera didistribusikan secara bertahap.