REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan vaksinasi covid-19 berbasis wilayah dan menyediakan beragam sentra vaksinasi agar dapat menjangkau lebih banyak warga. Kegiatan itu melibatkan lebih banyak fasilitas kesehatan swasta, baik sebagai lokasi vaksinasi maupun dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) di sentra vaksinasi yang bukan merupakan fasilitas kesehatan pemerintah.
Adapun hingga kini, total lokasi vaksinasi di Jakarta sebanyak 525 titik dengan kapasitas penyuntikan terhadap 86.580 orang tiap harinya. "Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Organisasi Masyarakat dan Asosiasi Industri/Asosiasi Pelaku Ekonomi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi DKI Jakarta Suharti dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/4).
Suharti mengungkapkan, selain di puskesmas, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan sentra vaksinasi di tingkat kecamatan dan kelurahan. Menurut dia, sentra vaksinasi itu lebih diminati oleh kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) karena lebih dekat dengan rumah dan bisa divaksinasi bersama warga dari lingkungan masing-masing.
"Selain itu, sentra vaksinasi yang disiapkan oleh pemerintah pusat dan suplai vaksin kepada kami juga sangat membantu meningkatkan kapasitas vaksinasi DKI Jakarta," ujarnya.
Lokasi-lokasi vaksinasi tersebut, yakni Istana Presiden, Balai Kota DKI Jakarta, kantor wali kota, kantor kecamatan, kantor kelurahan, DPR/DPRD, RPTRA, mal, pasar, hotel, wisma, dan taman. Kemudian, RSU swasta, RS TNI/POLRI, RSUD, RS khusus, klinik, puskesmas kecamatan dan kelurahan, puskesmas keliling, sekolah (TK-SMA), Istora Senayan, gedung perkantoran swasta/BUMN, drive thru, dan lain-lain.
Menurut Suharti, Pemprov DKI Jakarta juga mengupayakan lokasi vaksinasi bagi warga dalam satu RW disuntik di lokasi yang sama. "Diupayakan dalam satu RW divaksin di lokasi yang sama untuk kemudahan pengelolaan di lapangan," tutur Suharti.
Lalu, bagi warga yang belum terjadwal divaksinasi karena bukan ber-KTP DKI Jakarta atau yang lokasinya jauh karena alamat domisili berbeda dengan alamat KTP, nantinya tetap dimungkinkan untuk divaksinasi.
Adapun caranya dengan mendaftar secara online atau melaporkan diri ke ketua RT setempat. Selanjutnya, pengurus RT memberitahu lansia terkait jadwal dan lokasi vaksinasi.
Selain itu, sambung Suharti, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bus sekolah dan bus Transjakarta di sejumlah wilayah yang membutuhkan untuk mengantar-jemput peserta vaksinasi ke lokasi penyuntikan. Kemudian, jajaran RT/RW juga melakukan antar-jemput menggunakan sepeda motor dan mendata warga secara door-to-door.
Suharti menuturkan, kolaborasi juga dilakukan dengan menggandeng pihak swasta, yaitu Grab dan Gojek. Tujuannya, untuk memberikan vaksinasi gratis atau pemotongan biaya pengantaran lansia ke lokasi vaksinasi.