REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan, berdasarkan peta penyebaran Covid-19 di Kalbar hari ini, seluruh daerah yang ada di provinsi itu berada di zona kuning (risiko rendah) penyebaran Covid-19. Tidak ada zona oranye.
"Jika kita lihat dari peta penyebaran Covid-19 yang ada pada tanggal 14 April ini, semua daerah yang ada di Kalbar berada di zona kuning, dan sementara ini tidak ada daerah yang berada di zona oranye," kata Harisson di Pontianak, Rabu (14/4).
Untuk itu, dirinya berharap semua Satgas Covid-19 di daerah memaksimalkan penerapan protokol kesehatan (prokes) selama Ramadhan ini, agar peta penyebaran Covid-19 tidak berubah menjadi oranye. "Harapan kita semua daerah bisa kembali ke zona hijau dan mudah-mudahan ini bisa tercapai. Untuk itu, semua Satgas Covid-19 di daerah jangan kendor untuk menerapkan prokes dan terus mensosialisasikan kepada masyarakat," tuturnya.
Meski seluruh daerah di Kalbar sudah berada di zona kuning, namun Harisson menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan 777 sampel tes usap yang masuk hari ini, setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya terdapat 92 orang yang positif dan 15 orang diantaranya dirawat di RS.
Ada pun sebaran 92 kasus konfirmasi Covid-19 baru yang terjadi di Kalbar antara lain di Kota Pontianak 11 orang, Kabupaten Bengkayang sembilan orang, Kapuas Hulu tiga orang, Kayong Utara dua orang, Ketapang tiga orang, Kubu Raya dua orang, Landak delapan orang, Mempawah dua orang, Sanggau 15 orang, Kota Singkawang tujuh orang, Melawi lima orang, Sintang 25 orang.
Sementara itu, untuk kasus sembuh, Kalbar mendapat tambahan untuk sebanyak 59 orang yang tersebar di Kota Pontianak 11 orang, Melawi tiga orang, Mempawah enam orang, Bengkayang delapan orang, Sintang delapan orang, Landak dua orang, Sambas tiga orang, Ketapang 14 orang, Kubu Raya satu orang, Sanggau satu orang, Kapuas Hulu satu orang, Kayong Utara satu orang.
"Jadi, sampai dengan tanggal 14 April ini, total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar mencapai 6.585 orang, dengan kasus sembuh 5.898 orang (89,56 persen) dan kasus meninggal 35 orang (0,53 persen)," kata Harisson.