Jumat 16 Apr 2021 14:00 WIB

Doni Monardo: Pemda Jangan Lengah Mengontrol Pendatang Masuk

Tren kenaikan kasus covid-19 terjadi setiap momen hari besar keagamaan/libur panjang.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Kepala BNPB Doni Monardo (kanan), berdiskusi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi (kedua kanan) dan Wali Kota Pariaman Genius Umar (kiri), saat meninjau penanaman bibit pohon pinago, di Pantai Taluak Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (14/4/2021). Doni Monardo menyatakan mitigasi berbasis alam dengan penanaman pohon pelindung pantai merupakan salah satu solusi terbaik di samping kesiapsiagaan masyarakat, apalagi di Sumbar yang memiliki risiko bencana tinggi.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Kepala BNPB Doni Monardo (kanan), berdiskusi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi (kedua kanan) dan Wali Kota Pariaman Genius Umar (kiri), saat meninjau penanaman bibit pohon pinago, di Pantai Taluak Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (14/4/2021). Doni Monardo menyatakan mitigasi berbasis alam dengan penanaman pohon pelindung pantai merupakan salah satu solusi terbaik di samping kesiapsiagaan masyarakat, apalagi di Sumbar yang memiliki risiko bencana tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Kepala Badan Naisonal Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengingatkan, pemerintah daerah sampai pejabat wali nagari (setingkat desa) agar tidak lengah mengawal bila ada pendatang atau pemudik yang menerobos pulang kampung. Doni menyebut, pemerintah melarang aktivitas mudik lebaran karena tidak ingin angka penularan covid-19 terus melonjak.

"Pemerintah daerah hingga ke walinagari tak boleh lengah, penerapan prokes harga mati. Jangan tunggu hingga rumah sakit penuh lagi. Nakes Kita yang tinggal sedikit ikut terpapar," kata Doni, Kamis (15/4) membuka Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana di Painan Convention Center Pesisir Selatan, Sumbar.

Doni menyebut, tren kenaikan kasus covid-19 setiap momen hari besar keagamaan. Sehingga, di Ramadhan dan Idul Fitri kedua sejak masa pandemi ini, pemerintah terpaksa masih melarang kegiatan mudik. Yaitu sejak 6-17 Mei 2021.

Khusus untuk Sumatra Barat, Doni memberi apresiasi karena pemerintah tingkat provinsi sampai kabupaten/kota sejak tahun lalu cepat respons terhadap arahan pemerintah pusat terkait pengendalian pandemi.

Dia juga mengacungkan jempol keaktifan Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand yang sampai sekarang masih konsisten melakukan upaya testing termasuk terhadap orang-orang yang baru datang dari luar provinsi.

"Meski sejak Maret 2021 ada tren kenaikan kasus positif covid-19 di Sumbar. Tetapi jumlah positif dan kematian masih dibawah indeks nasional, meski kasus kematian Sumbar masih sedikit diatas global. Sedangkan tingkat kesembuhan di atas rata-rata nasional," ujar Doni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement