Klaster Takziah di Gunung Kidul: 37 Positif, Dua Meninggal

Red: Andri Saubani

Bendera kuning sebagai pengganti nisan berada di pusara kasus meninggal akibat Covid-19. (ilustrasi)
Bendera kuning sebagai pengganti nisan berada di pusara kasus meninggal akibat Covid-19. (ilustrasi) | Foto: ANTARA/muhammad adimaja

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah melacak klaster takziah di Kecamatan Panggang sebanyak 370 orang. Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Selasa (20/4), mengatakan hingga hari ini, jumlah pelayat dan yang membantu sebanyak 665 orang, 370 orang diantaranya telah dilakukan pelacakan.

Dari total pelayat dan yang membantu, 37 orang memiliki kontak erat. Setalah dilakukan PCR diketahui 34 positif terkonfirmasi Covid-19, tiga negatif dan dua orang meninggal dunia. "Yang meninggal awal tidak termasuk dua orang yang meninggal dalam klaster. Satu keluarganya dia tapi masih satu klaster," kata Dewi.

Dewi mengatakan, klaster takziah berawal dari salah seorang warga sakit. Sempat pingsan di rumahnya, warga kemudian menolong dan membawa ke rumah sakit di Yogyakarta pada 22 Maret 2021 lalu. Setelah sampai di rumah sakit, warga ini dites usap (swab).  Belum keluar hasilnya warga tersebut meninggal 23 Maret 2021.

Hasil tes usap warga tersebut terkonfirmasi positif beberapa hari setelah meninggal. Setelah hasilnya positif, langsung pelacakan siapa yang menolong hingga sopir yang mengantar ke rumah sakit.

Baca Juga

Hampir semua yang kontak erat positif sudah dilacak. Mulai dari istrinya, anaknya, tetangganya, cucunya, tetangga yang menolong positif semua. "Dari 34 terkonfirmasi positif Covid-19 pada klaster takziah melakukan isolasi mandiri dan di sejumlah rumah sakit di DIY," katanya.

Sementara untuk di kluster hajatan di Playen, petugas dari Dinkes masih turun di lapangan untuk melakukan pelacakan. "Dari hasil tes usap pada 44 orang, 32 orang positif," katanya.

Berdasarkan data Dinkes total pasien terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 2.521 kasus dengan rincian 2.256 sembuh, 143 dalam perawatan dan 120 meninggal dunia. Sementara itu, Kepala Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Aris Eko Widianto mengatakan penularan klaster takziah telah meluas.

Pada awalnya, RT 02 masuk dalam peta zona merah penyebaran Covid-19. Namun, di dalam perkembangannya RT 04 juga masuk zona merah karena penularan dari kegiatan orang melayat.

"Saat ini, RT 02 sudah turun menjadi zona kuning karena tinggal satu warga yang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan kegiatan sosial di RT 04 dilarang hingga statusnya dapat turunkan. Selain itu, warga yang terinfeksi wajib melakukan isolasi mandiri," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Pandemi Akibatkan Banyak Pasien Tunda Lakukan Perawatan

Bogor Kejar Target Selesaikan Vaksinasi Lansia Akhir Mei

Waspada, Sedang Terjadi Tren Kenaikan Kasus Covid-19

Pentingnya Tingkatkan Iman dan Imun di Bulan Ramadhan

Putin: Tak Ada Negara Mampu Hadapi Pandemi Sendirian

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark