Rabu 21 Apr 2021 06:03 WIB

Pentingnya Mendoakan Anak Sebelum Lahir ke Dunia

Doakan anak sebelum lahir ke dunia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Pentingnya Mendoakan Anak Sebelum Lahir ke Dunia. Foto: Ibu Hamil (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Pentingnya Mendoakan Anak Sebelum Lahir ke Dunia. Foto: Ibu Hamil (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semaksimal apapun upaya orangtua mendidik anaknya, jika Allah tak berkehendak, maka anak tidak akan menjadi seperti yang diharapkan orangtuanya. Karena itulah, mau tidak mau dalam semua aktivitas, umat tidak mungkin lepas dari Allah ta'ala. Sebab di Tangan-Nya lah kendali segala sesuatu.

Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA dalam keterangan tertulisnya kepada Republika menyampaikan, salah satu ikhtiar yang perlu dilakukan, agar Allah berkenan membantu umat dalam mendidik anak, adalah memperbanyak doa. Bukan hanya saat anak tersebut telah lahir, namun juga sebelum ia ada dan terlahir ke muka bumi ini.

Baca Juga

Ustaz menjelaskan, masih segar dalam ingatan bahwa polah kaum musyrikin kota Tha’if saat mereka menolak ajakan Rasul ﷺ. Walaupun beliau telah mengajak mereka secara baik-baik agar masuk Islam. Namun tidak hanya menolak mentah-mentah ajakan santun tersebut, bahkan mereka juga mencaci dan melemparinya dengan bebatuan, hingga beliau berdarah-darah.

Saat itu malaikat penjaga gunung menawarkan pada beliau untuk menimpakan dua bukit kepada mereka. Ternyata respon beliau adalah, "بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ، لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا", "Justru aku berharap agar Allah melahirkan dari mereka keturunan yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun" (HR. Bukhari dan Muslim).

"Lihatlah bagaimana Rasulullah ﷺ berdoa kepada Allah agar mengaruniakan kesalihan kepada anak-anak penduduk Thaif, bahkan sebelum mereka terlahirkan. Dan betul, setelah matinya kaum musyrikin para penolak dakwah beliau, terlahirlah generasi yang tangguh dan konsisten membela Islam," ucap Ustaz lulusan S2 jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah ini.

Para Nabi sebelumnya pun juga mencontohkan hal serupa. Misalnya, Nabi Zakaria Alaihissallam beliau berdoa, "رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ" "Ya Rabbi, karuniakanlah padaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa" (QS. Ali Imran ayat 38).

Padahal saat itu, secara kalkulasi manusia, harapan memiliki keturunan sangat tipis. Sebab beliau sudah sangat lanjut usia dan istrinya mandul. Sebagaimana diceritakan dalam Alquran,

"(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya Zakaria. (Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul. Maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’kub. Dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai" (QS. Maryam ayat 2-6).

"Akhirnya Allah mengabulkan permohonan Nabi Zakaria, dengan mengaruniakan seorang anak bernama Yahya, yang kelak juga diangkat menjadi nabi. Allahu akbar!" kata Ustaz.

"Masih dalam rangka memohon bantuan Allah dalam mendidik anak, agama kita mengajarkan agar pasangan suami istri tidak lupa berdoa sebelum melakukan hubungan badan," lanjut ustaz Abdullah.

Yakni dengan membaca doa berikut, "بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا", "Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkan pula gangguan setan dari (anak) yang akan Kau karuniakan pada kami" (HR. Bukhari).

"Nabi ﷺ menjelaskan, jika pasca hubungan tersebut terlahir anak, maka niscaya setan tidak akan bisa mencelakainya," kata Ustaz. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement