REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Biji bunga matahari atau kuaci telah lama populer sebagai salah satu makanan sehat. Biasanya, makanan ini bisa dikonsumsi langsung sebagai camilan atau dicampurkan ke makanan lain sebagai pelengkap.
Yang membuat kuaci menyehatkan tentu saja kandungan gizinya. Ada beragam zat gizi yang bisa ditemukan di dalam makanan berukuran kecil ini, mulai dari protein, lemak, karbohidrat, hingga serat, vitamin, dan mineral. Satu ons biji bunga matahari yang sudah dikupas mengandung sekitar 165 kalori, 5,48 gram protein, 14,1 gram lemak, dan 6,82 gram karbohidrat. Selain itu, ada pula 3,15 gram serat, 7,4 gram vitmain E, 2 mg niacin, 19,8 mg kalsium, 36,6 mg magnesium, 1,5 mg zinc, 22,5 mcg selenium, dan 1,08 mg zat besi.
Berdasarkan studi pada 2017, diketahui bahwa protein kaya sulfur pada biji bunga matahari bernilai utuk banyak proses biologis, termasuk perkembangan otot dan tulang. Biji bunga matahari juga diperkaya dengan antioksidan seperti flavonoid dan fenolic. Melibatkan biji bunga matahari ke dalam diet sehari-hari dapat memberikan beberapa manfaat.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kuaci, seperti dilansir di Medical News Today, Jumat (23/4):
1. Antiinflamasi dan Antimikroba
Penelitian telah membuktikan bahwa kuaci memiliki sifat antiinflamasi, antijamur, antibakteri, dan dapat membantu menyembuhkan luka. Manfaat-manfaat ini berasal dari senyawa yang dimiliki biji bunga matahari seperti fenol, tanin, dan saponin.
Namun perlu diketahui bahwa kebanyakan penelitian ini menggunakan hewan untuk percobaan atau masih terbatas sebagai penelitian laboratorium. Butuh studi lebih lanjut untuk memastikan dampaknya pada manusia.
2. Melindungi jantung dan efek antitumor
Biji bunga matahari juga dikenal kaya akan karotenoid dan tokoferol yang berperan sebagai antioksidan. Keduanya dapat membantu mencegah kerusakan dari radikal bebas.
Ulasan pada 2020 mengindikasikan bahwa biji bunga matahari dan minyak bunga matahari memiliki potensi manfaat untuk beberapa penyakit. Penyakit tersebut antara lain aterosklerosis, penyakit arteri, strok, hipertensi, dan kanker.
Tubuh manusia tidak bisa memproduksi tokoferol atau vitamin E. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung tokoferol atau vitamin E, seperti biji bunga matahari.
3. Antidiabetes dan efek menurunkan kolesterol
Orang-orang dengan diabetes bisa memproduksi produk akhir glikasi lanjutan yang bisa merusak tubuh. Biji bunga matahari memiliki senyawa yang dapat menghambat hal tersebut.
Cynarin pada biji bunga matahari juga dapat merendahkan kadar trigliserida dan kolesterol. Oleh karena itu, konsumsi biji bunga matahari juga berpotensi memberi manfaat bagi penderita hiperglikemia dan hiperlipidemia.
4. Tulang dan kulit sehat
Ada asam lemak omega-6 dalam biji bunga matahari. Asam lemak omega-6 memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan asam lemak esensial bisa mempengaruhi fungsi dan tampilan kulit secara signifikan. Selain itu, kandungan zinc dan beberapa mineral lain di dalam biji bunga matahari juga baik untuk menunjang kesehatan tulang.
Hati-hati
Meski biji bunga matahari merupakan makanan sehat, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan dalam mengonsumsinya. Salah satunya adalah alergi.
Orang-orang dengan alergi disarankan untuk tidak mengonsumsi biji bunga matahari. Sedangkan orang-orang yang sensitif terhadap biji-bijian memiliki kemungkinan untuk bisa mengonsumsi minyak bunga matahari.
Perlu diketahui bahwa terkadang biji bunga matahari mengandung bakteri yang merugikan. Bakteri ini biasanya ditemukan pada biji bunga matahari yang ditanam sendiri atau biji bunga matahari yang sudah bertunas. Pilih biji bunga matahari yang akan dikonsumsi dengan baik agar terhindar dari risiko ini.
Walaupun menyehatkan, biji bunga matahari juga sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja. Alasannya, biji bunga matahari memiliki kalori yang cukup tinggi, yaitu 165 kalori per ons.