Pasokan Elpiji Tiga Kg di Purbalingga Ditambah
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja mengisi tabung elpiji 3 kilogram di salah satu stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE). | Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pasokan gas elpiji subsidi kemasan tiga kilogram di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, selama menjelang Hari Raya Idul Fitri dipastikan akan ditambah. Hal itu disampaikan Koordinator Gas Elpiji Tiga Kg Kabupaten Purbalingga DPC Hiswana Migas Banyumas, Hendi, menanggapi kemungkinan adanya lonjakan permintaan elpiji tiga kg.
''Akan ada tambahan. Meski sifatnya hanya fakultatif, namun kalau terjadi lonjakan permintaan maka pihak Pertamina akan memenuhi kebutuhan,'' jelasnya, Selasa (27/4).
Ia menyebutkan, kuota tambahan pasokan elpiji tiga kg tersebut hanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan pada Mei 2021. Sedangkan besaran tambahannya, sekitar dua persen dari rata-rata pasokan bulanan.
''Saat ini, pasokan elpiji tiga kg di Purbalingga ada sebanyak 683.800 tabung per bulan. Dengan ada kuota tambahan dua persen, maka tambahan pasokan pada Mei 2021 ada sekitar 15.120 tabung,'' katanya.
Diperkirakan, tambahan pasokan akan mencukupi kebutuhan, mengingat kondisi Idul Fitri 2021 masih belum berlangsung dalam kondisi normal. Terlebih dalam Idul Fitri kali ini, pemerintah benar-benar menggencarkan kampanye larangan mudik.
''Jadi, kuota tambahan dua persen itu saya kira cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Lebaran,'' ujarnya.
Unit Manager Communication Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina MOR IV Jateng, Brasto Galih Nugroho, sebelumnya juga memastikan pasokan elpiji tiga kg pada masa Lebaran dijamin aman.
Ia memperkirakan, peningkatan konsumsi elpiji diperkirakan akan mengalami peningkatan hanya pada saat menjelang Idul Fitri. ''Kami perkirakan, konsumsi elpiji akan mengalami peningkatan sebesar sembilan persen selama dua pekan sebelum dan dua pekan sesudah Idul Fitri,'' jelasnya.
Saat ini, kata Brasto, rata-rata konsumsi harian elpiji di wilayah Jateng tercatat 3.875 Metric Ton (MT) per hari. Sedangkan konsumsi harian elpiji di DIY sebesar 450 MT per hari. ''Dengan peningkatan permintaan sekitar sembilan persen, maka peningkatan konsumsi di Jateng mencapai sekitar 347,75 MT per hari. Sedangkan DIY sebesar 40,5 MT per hari,'' katanya.
Meski demikian diharapkan masyarakat mampu agar lebih mengutamakan produk elpiji non subsidi atau Bright Gas. ''Hal ini mengingat produk elpiji subsidi kemasan tiga kg lebih diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,'' ujar dia.