REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam lailatul qadar menjadi malam yang mendapat tempat spesial di sisi Allah SWT. Sehingga Allah menyiapkan pada malam tersebut ampunan-Nya yang sangat besar juga ganjaran pahala lainnya.
"Sangat disayangkan jika seorang Muslim melewatkan kesempatan yang spesial ini," kata Ustadz Ahmad Zarkasih dalam bukunya Meraih Lailatul Qadr Haruskah Itikaf.
Ustadz Ahmad mengatakan, salah satu pendapat yang masyhur, bahwa malam tersebut ialah malam yang sangat mulia, kemualiannya lebih baik dari malam 1.000 bulan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadr ayat 3.
"Artinya jika seorang Muslim beribadah pada malam tersebut, berarti ia mendapat fadhilah ibadah selama 83 tahun lebih, sedangkan belum tentu seorang Muslim bisa hidup selama itu," katanya.
Ustdaz Ahmad Zarkasih mengatakan, Allah telah menyiapkan pahala itu untuk umat Nabi Muhammad di malam terakhir Ramadhan. Dan tentu saja kemualiaan yang besar tidak begitu saja mudah didapatkan.
"Perlu usaha dan upaya yang maksimal guna mendapatkannya," katanya.