Rabu 05 May 2021 19:10 WIB

Kemenkeu: Ekonomi Kuartal I 2021 Indikasi Pemulihan Solid

Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi pada kuartal I 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pemulihan ekonomi nasional. Ilustrasi
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Pemulihan ekonomi nasional. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 yang kontraksi 0,74 persen (yoy) mengindikasikan ada tren pemulihan yang solid. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan angka penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia harus terus dijaga dalam kondisi menurun agar pemulihan ekonomi dapat semakin terakselerasi dengan baik.

Baca Juga

“Kinerja ekonomi pada kuartal satu 2021 mengindikasikan tren pemulihan yang solid dan optimisme ekonomi pasca pandemi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/5).

Tak hanya itu, Febrio menuturkan pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 699,43 triliun juga harus terus diperkuat dan semakin terarah untuk mendukung dunia usaha dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Per 30 April 2021 program PEN sudah terealisasi sebesar Rp155,63 triliun atau 22,3 persen dari pagu anggaran yang mencakup program perlindungan sosial Rp 49,07 triliun atau sekitar 32,7 persen dari pagu.

Sedangkan dukungan kepada UMKM dan korporasi serta insentif usaha masing-masing telah terealisasi sebesar Rp 40,23 triliun atau 20,8 persen dari pagu dan Rp 26,20 triliun atau 46,2 persen dari pagu.

“Kewaspadaan dan langkah antisipatif harus dijaga mengingat pandemi belum sepenuhnya usai,” ucapnya.

Dia mengingatkan kasus Covid-19 di India yang mencatat rekor tertinggi hingga mencapai 400 ribu kasus per hari harus menjadi pelajaran berharga untuk Indonesia. Oleh sebab itu, dia menegaskan upaya pembukaan aktivitas ekonomi perlu dilaksanakan secara lebih hati-hati dan tetap memperhatikan disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Pemerintah secara konsisten memperkuat langkah pemulihan ekonomi melalui faktor yang menjadi game changer melalui penanganan pandemi, dukungan kepada sektor riil, dan kebijakan reformasi struktural,” ucapnya.

Dia juga memastikan pemerintah akan terus memprioritaskan penanganan bidang kesehatan untuk mengatasi sumber guncangan kontraksi ekonomi melalui program vaksinasi gratis bagi sekitar 181,5 juta orang yang diharapkan mampu mencapai herd immunity pada awal 2022.

“Pemerintah meyakini bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi diprediksi akan kembali pada zona pertumbuhan positif sejak triwulan II 2021,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement