Jumat 07 May 2021 07:59 WIB

Menteri Keuangan Qatar Ditangkap atas Tuduhan Korupsi

Al-Emadi telah menjabat sebagai menteri keuangan Qatar sejak 2013.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Menteri Keuangan Qatar Ali Sherif al-Emadi
Foto: https://www.gco.gov.qa/en/ministries/minister
Menteri Keuangan Qatar Ali Sherif al-Emadi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Menteri Keuangan Qatar Ali Sherif al-Emadi ditangkap pada Kamis (6/5) atas tuduhan penggelapan uang, penyalahgunaan kekuasaan, dan kejahatan yang terkait dengan sektor publik. Kantor berita negara QNA melaporkan, pihak berwenang saat ini sedang melakukan investigasi lebih lanjut.

"Temuan dan investigasi terkait dengan posisinya di pemerintahan sebagai menteri keuangan dan bukan peran anggota dewannya di entitas lain," kata sumber yang mengetahui investigasi tersebut, dan menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

Al-Emadi telah menjabat sebagai menteri keuangan Qatar sejak 2013. Dia merupakan salah satu petinggi Otoritas Investasi Qatar yang mengelola dana investasi senilai 300 miliar dolar AS. Selain itu, dia juga ketua dewan direksi Bank Nasional Qatar, yang menjadi pemberi pinjaman terbesar di Timur Tengah dan Afrika.

Al-Emadi mengarahkan kebijakan ekonomi Qatar ketika harga minyak jatuh pada periode 2014-2015. Hal ini mendorong Qatar serta negara-negara Teluk lainnya mempercepat rencana diversifikasi ekonomi. Dia dinobatkan sebagai menteri terbaik di kawasan pada 2020 oleh The Banker. The Banker adalah sebuah majalah keuangan internasional yang memberikan penghargaan tahunan kepada para menteri keuangan.

Qatar, yang merupakan produsen utama gas alam cair mengalami penyusutan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,7 persen tahun lalu karena krisis virus korona. Selain itu, turunnya pertumbuhan ekonomi Qatar juga didorong oleh permintaan energi global yang lebih rendah.

Kementerian Keuangan mengatakan, tahun depan Qatar akan menjadi tuan rumah ajang pertandingan sepak bola, Piala Dunia. Oleh karena itu, Qatar telah berinvestasi secara besar-besaran dalam infrastruktur selama beberapa tahun terakhir. Dengan demikian pengeluaran untuk proyek-proyek besar akan berkurang tahun ini.

Produk domestik bruto riil Qatar diperkirakan tumbuh 2,2 persen tahun ini. Pertumbuhan tersebut berkat peluncuran vaksin, pelonggaran pembatasan secara bertahap terkait virus korona, serta peningkatan permintaan dan harga minyak. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement