Ramadhan Jadi Kesempatan Perbanyak Doa
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah pelajar bersama guru mereka berdoa dan berzikir. | Foto: ANTARAAmpelsa
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Doa merupakan ibadah dan bentuk komunikasi manusia ke Pencipta. Ketika berdoa, umat bisa bermunajat dengan bercerita keluh kesah, memohon atau meminta, tentunya dengan tata krama yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Dosen Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Fathan Hidayatullah mengatakan, sebagai manusia yang lemah memang diharuskan berdoa. Ini usaha manusia agar mendapat pertolongan Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat.
Semua urusan ada di tangan Allah, manusia adalah hamba yang sangat lemah, dan sangat membutuhkan pertolongan dari Allah. Sadari semua masalah kehidupan yang di hadapan menusia, baik kecil atau besar, semuanya ada dalam genggaman Allah.
"Karenanya, hendaknya kita sebagai seorang Muslim yang bertauhid ini mengadukan semua urusan kita hanya kepada Allah SWT," kata Fathan dalam kajian daring yang digelar Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII, Jumat (7/5).
Ia menekankan, doa merupakan obat bagi Muslim. Adanya doa juga mampu memberikan manfaat dan mencegah adanya mara bahaya bagi diri sendiri, keluarga, ataupun kaum Muslim. Maka itu, seorang Muslim harus memperbanyak doa, terlebih selama Ramadhan.
"Doa adalah obat yang memberi manfaat dan mencegah keburukan yang akan menimpa. Ini senada yang disampaikan Rasulullah, doa memberi manfaat atau kebaikan untuk perkara-perkara baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi," ujar Fathan.
Ada dua waktu mustajab. Pertama ketika sahur dan sepertiga malam terakhir karena tiap malam Allah turun ke langit dunia saat sisa sepertiga malam terakhir. Kedua, sepanjang berpuasa sampai berbuka bagi pemimpin yang adil dan orang terzalimi.
"Allah berfirman siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri dan siapa yang mohon ampun kepada-Ku akan Aku ampunkan," katanya.