Pemkot Yogya Sudah Catat 272 Pemudik Masuk
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Pemudik Lebaran (ilustrasi) | Foto: Republika/Agung Supriyanto
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sudah mencatat ratusan pemudik yang masuk sejak 22 April 2021 lalu. Data per 16 Mei menunjukkan pemudik yang masuk ke Yogyakarta yakni 272 orang.
"Masa PPKM mikro, perjalanan luar kota juga sangat kecil," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada wartawan, Ahad (16/5) malam.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut juga menyebut, kunjungan wisatawan selama libur lebaran menurun drastis. Salah satunya di Malioboro yang mana kunjungan wisatawan hanya mencapai 500-700 orang per hari.
"Tentu sangat berbeda dengan data harian selama pandemi yang mencapai 2.000-3.000 orang per hari, dan di masa Sabtu dan Ahad mencapai 4.000-5.000 orang per hari," ujarnya.
Heroe menuturkan, hampir seluruh pelaku usaha pariwisata di Kota Yogyakarta menyampaikan terkait lesunya industri wisata di libur Lebaran ini. Tidak hanya menurunnya kunjungan wisata, transaksi di pertokoan hingga okupansi hotel dan restoran juga terdampak.
Terlebih, saat ini pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro masih berlaku. Ditambah lagi dengan kebijakan larangan mudik yang berlaku hingga 17 Mei yang juga mempengaruhi mobilitas masyarakat dan menyebabkan kunjungan wisata turun.
"Otomatis (akibat PPKM dan larangan mudik) jumlah kunjungan dan orang yang menginap di hotel sangat rendah. Termasuk di masa libur lebaran ini, sejumlah destinasi wisata dan hotel sangat rendah kunjungannya," jelas Heroe.